Total Tayangan Halaman

Sabtu, 21 Agustus 2021

SISTEM GERAK MANUSIA

 SISTEM GERAK MANUSIA

A. Rangka
Sistem rangka manusia adalah sistem organ yang memberikan penopang struktural bagi tubuh manusia dan melindungi organ tubuh. Sistem rangka manusia terdiri lebih dari 200 tulang, jaringan tendon, ligamen, dan tulang rawan yang saling berhubungan.

1. Fungsi Rangka

  • Rangka manusia memberi  bentuk,  contohnya pada tulang  tengkorak  yang memberi bentuk pada wajah/kepala anda.
  • Rangka manusia juga berfungsi sebagai  penopang  tubuh kita,  contohnya tulang  kaki  yang  menopang seluruh tubuh.
  • Untuk melindungi  organ-organ  dalam,  contohnya tulang-tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru.
  • Rangka tubuh juga berfungsi sebagai alat gerak pasif.
  • Untuk tempat  melekatnya  otot,  misalnya  pada tulang  kering (tibia) menempel otot.

2. Susunan Tulang Dalam tubuh

  • RANGKA KEPALA (TENGKORAK)

Rangka kepala dikenal dengan nama tengkorak dan Rangka tulang kepala ini berbentuk bulat, disusun oleh tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang kepala ini bersatu membentuk sendi tetapi tidak dapat digerakkan. Tulangnya keras yang berguna untuk melindungi otak. Otak ialah bagian tubuh manusia yang amat penting dan sangat lunak. Rangka kepala atau (tengkorak) meliputi tulang-tulang pelindung otak dan tulang tengkorak wajah.

Tulang-tulang yang menyusun rangka kepala adalah :

  1. tulang dahi
  2. tulang ubun-ubun
  3. tulang pelipis
  4. tulang tengkorak
  5. tulang baji
  6. tulang air mata
  7. tulang pipi
  8. tulang hidung
  9. tulang rahang atas
  10. tulang rahang bawah
  11. tulang lidah
  • RANGKA BADAN  

Rangka badan terdiri dari tulang leher sampai tulang ekor. Tulang leher dibentuk oleh tujuh (7) ruas tulang. Tulang leher bersambungan dengan tulang punggung sampai tulang ekor. Tulang punggung sampai tulang ekor dibentuk oleh 26 ruas tulang. Adapun jumlah ruas tulang leher sampai tulang ekor adalah 33 ruas tulang. dan 33 tulang ini disebut juga tulang belakang.

Bagian depan, tulang-tulang rusuk melekat ke tulang dada. Tulang rusuk tersusun atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang dada terdiri dari tiga bagian, yaitu tangkai atau hulu, badan, dan taju pedang. Tulang rusuk dan tulang dada membentuk tulang dada.

Di atas rongga dada terdapat rangka bahu. Bahu dibentuk oleh tulang selangka dan tulang belikat.

Pada bagian badan yang bawah terdapat rangka panggul (gelang panggul). Gelang panggul atau (pinggul) dibentuk oleh tulang pinggul dan tulang kemaluan. 

  • RANGKA ANGGOTA GERAK

Rangka anggota gerak tersusun atas anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Anggota gerak atas disebut juga dengan lengan (tangan). Anggota gerak bawah disebut juga kaki.
a. Anggota gerak atas (lengan) terdiri dari :
– tulang pengumpil
– tulang lengan atas
– tulang hasta
– tulang pergelangan tangan
– tulang telapak tangan
– ruas-ruas jari tangan


b. Anggota gerak bawah (kaki) terdiri dari :
Tulang-tulang penyusun anggota gerak bawah terdiri dari :
– tulang paha
– tulang tempurung lutut
– tulang kering
– tulang betis
– tulang pergelangan kaki
– tulang telapak kaki
– ruas-ruas jari kaki









3. Struktur dan Jenis-Jenis Tulang

Tulang merupakan komponen utama penyusun rangka manusia. Sebagai penyusun rangka, tulang memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke dalam berturut-turut, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang. Periosteum adalah lapisan terluar tulang keras yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa.

Tulang kompak merupakan lapisan yang memiliki tekstur padat, harus, sedikit berongga, dan kuat. Tulang spons merupakan lapisan yang berongga dan berisi sumsum merah. Endosteum merupakan merupakan lapisan yang terdiri dari jaringan areola vaskuler yang melapisi sumsum. Sumsum tulang merupakan bagian tulang paling dalam yang berbentuk seperti jeli dan berfungsi sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Jenis-jenis Tulang, diantaranya:

1. Tulang Panjang

Sistem Rangka Pada Manusia: Pengertian, Fungsi dan Jenis Tulang 4

Tulang panjang. Sumber: Wikiwand.com

Macam tulang berdasarkan bentuknya yang pertama adalah tulang panjang. Tulang panjang memiliki rongga dan memiliki tanggung jawab sebagai penopang dari kerangka tubuh manusia. Contoh dari tulang panjang antara lain adalah tulang paha (femur), tulang betis (fibula), tulang kering (tibia), tulang telapak kaki (metatarsal), dan tulang telapak tangan (metacarpal), jari-jari (phalang), serta tulang yang membentuk lengan yaitu humerus, ulna, dan radius.

2. Tulang sesamoid

Sistem Rangka Pada Manusia: Pengertian, Fungsi dan Jenis Tulang 5

Mengatasi Sesamoiditis. Sumber: Gaya Tempo.co

Macam tulang berdasarkan bentuknya berikutnya adalah tulang sesamoid. Tulang sesamoid merupakan tulang yang tertanam pada tendon atau jaringan ikat yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Tulang bulat kecil ini pada umumnya dapat ditemukan pada tendon tangan, lutut, ataupun kaki. Tulang sesamoid berfungsi untuk melindungi tendon dari tekanan pada sendi dan meningkatkan efisiensi sendi. Contoh tulang ini adalah tempurung lutut (patella). Tulang bulat kecil ini pada umumnya dapat ditemukan pada tendon tangan, lutut, ataupun kaki. Tulang sesamoid berfungsi untuk melindungi tendon dari tekanan pada sendi dan meningkatkan efisiensi sendi. Contoh tulang ini adalah tempurung lutut (patella).

3. Tulang Pipih

Sistem Rangka Pada Manusia: Pengertian, Fungsi dan Jenis Tulang 6

Tulang Pipih. Sumber: seputarilmu.com

Macam tulang berdasarkan bentuknya yang berikutnya adalah tulang pipih. Tulang ini akan memiliki ukuran yang sangat tipis, teteapi ukuran dan bentuknya juga akan sangat bervariasi. Tulang ini akan memiliki area di permukaan yang melindungi otot yang terdapat pada tulang tersebut. Contoh tulang pipih antara lain tulang rusuk (rib), tulang tengkorak (cranial), tulang dada (sternum), dan tulang belikat (scapula).

4. Tulang Pendek

Sistem Rangka Pada Manusia: Pengertian, Fungsi dan Jenis Tulang 7

Tulang Pendek. Sumber: moztrip.com

Macam tulang berdasarkan bentuknya yang selanjutnya adalah tulang pendek. Tulang pendek biasanya memiliki ukuran kira-kira sepanjang lebar dan memiliki bentuk seperti dadu ataupun bundar. Tulang ini memiliki tugas pokok untuk memungkinkan Anda menggerakkan tubuh. Contoh dari tulang pendek ini antara lain tulang yang akan membentuk pergelangan kaki (tarsal) dan tulang membentuk pergelangan tangan (carpal).

5. Tulang Tidak Beraturan

Sistem Rangka Pada Manusia: Pengertian, Fungsi dan Jenis Tulang 8

Tulang tidak beraturan. SUmber: teks.co.id

Macam tulang berdasarkan bentuknya yang selanjutnya adalah tulang tak beratur. Tulang tak beratur ini memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan tulang panjang, pendek ataupun pipih. Contoh tulang yang termasuk dalam kategori ini adalah tulang belakang (vertebrae), tulang sacrum, tulang ekor (coccygeal), serta sebagian tulang yang membentuk wajah seperti tulang baji (sphenoid), tulang pipi (zygomatic), dan tulang ethmoid.

------------------------------ 


4. Macam Tulang

Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras. 
a. Tulang Rawan
Tulang rawan bersifat liat dan lentur karena zat-zat antarsel tulang banyak mengandung zat perekat dan mengandung zat kapur. Zat perekat tulang adalah sejenis protein yang disebut kolagen. Zat ini sangat berperan dalam proses penyambungan tulang apabila terjadi tulang retak atau patah. Contohnya telinga, hidung, dan di ujung-ujung tulang  keras, tempat sambungan antaratulang
b. Tulang Keras
Tulang keras bersifat kaku dan keras karena sebagian besar tersusun dari zat kapur dan fosfor. Makin tua umur seseorang makin tinggi kadar zat kapur dalam tulangnnya. Itulah penyebab tulang menjadi makin keras, tidak lentur, dan mudah patah. 
Penjelasan Tulang Rawan dan Tulang Keras
(Beberapa Contoh dalam Tulang Rawan dan Tulang Keras)


5. proses pembentukan tulang

Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Matriks tulang yang keras membuat tulang tidak dapat dibentuk secara interstisial (dari dalam) seperti yang terjadi pada kartilago, tetapi dapat terjadi melalui pergantian jaringan yang sudah ada. Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondrium (intrakartilago).

1.Osifikasi Intramembran

Osifikasi intramembran adalah proses pembentukan tulang secara langsung (osifikasi primer), dengan cara mengganti jaringan penyambung padat dengan simpangan garam-garam kalsium untuk membentuk tulang. Pembentukan tulang dengan cara tersebut tidak akan terulang lagi. Osifikasi primer banyak terjadi pada tulang pipih penyusun tengkorak. Proses ini berlangsung pada minggu ke 8 masa kehidupan janin.

Pada awalnya kelompok sel mesenkim yang berbentuk bintang berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoblas kemudian menyekresikan matriks organik yang belum mengapur (osteoid). Masa osteoid mengalami klasifikasi melalui pengendapan garam-garam tulang. Disekeliling osteoblas akan terbentuk lakuna dan kanalikuli. Aktivitas osteoblas akan membentuk lapisan-lapisan matriks baru sehingga tulang menjadi semakin tebal dan osteoblas menjadi terpendam didalam matriks disebut osteosit. Osteosit menjadi terisolasi didalam lakuna dan tidak lagi menyekresikan zat intraseluler.

Dibeberapa pusat osifikasi, pada awalnya tulang terdiri atas trabekula yang berongga-rongga, kemudian diantara trabeluka tersebut terisi oleh tulang lamellar konsentris sehingga menjadi tulang kompak. Namun, ada yang tetap menjadi tulang spons dengan rongga sumsum berisi jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah. Disekeliling tulang yang sedang tumbuh terdapat jaringan ikat yang akan tumbuh menjadi periosteum.


  1. Osifikasi Endokondrium

Osifikasi endokondium adalah proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras. Osifikasi endokondium terjadi pada tulang pipa, menyebabkan tulang tumbuh menjadi semakin panjang. Rangka embrio tersusun dari tulang rawan hialin yang terbungkus perikondrium. Proses osifikasi dimulai sejak perkembangan embrio, tetapi beberapa tulang pendek memulai proses osifikasinya setelah kelahiran.

Pusat osifikasi primer terbentuk dibagian diafisis tulang panjang. Perikondrium yang melingkari bagian pertengahan diafisis, menambah jumlah pembuluh darahnya sehingga bersifat osteogenik. Sel-sel kartilago melakukan proliferasi sehingga jumlahnya semakin meningkat, ukuran sel semakin membesar dan berubah menjadi osteoblas. Matriks kartilago mulai mengalami pengapuran melalui proses pengendapan kalsium posfat. Perikondrium yang mengelilingi diafisis, berubah menjadi periosteum. Kemudian tampak cincin atau tulang periosteum yang mengelilingi bagia tengah diafisis tulang rawan.

proses-pembentukan-tulang

Setelah kelahiran, pusat osifikasi sekunder terjadi pada kartilago epifisis dikedua ujung tulang. Beberapa bagian tulang, memiliki tulang rawan yang tidak digantikan oleh tulang keras, yaitu kartilago artikular (tulang rawan persendian) dan kartilago cakram epifisis yang terletak ddiantara epifisis dengan diafisis.


6. Persendian

Berdasarkan struktur penyusunnya, persendian antara tulang dapat dibedakan menjadi persendian fibrosa, tulang rawan, dan sinovial.

  1. Sendi Fibrosa

Persendian ini dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Jaringan fibrosa merupakan jaringan yang terdiri dari kolagen, air, dan polisakarida. Jaringan ini sering disebut jaringan ikat padat karena sel dan serat bersatu begitu padat. Sendi yang termasuk dalam golongan sendi fibrosa antara lain:

  • Sutura – hubungan antara tulang yang disatukan dengan jaringan fibrosa yang tipis dan kuat (serat Sharpey) sehingga tidak menyisakan adanya rongga sendi. Contoh persendian sutura hanya ada pada tulang tengkorak manusia. Persambungan antara tulang ini tidak dapat digerakan sehingga dapat melindungi bagian bagian otak manusia dengan baik.
  • Sindesmosis – persendian ini dihubungkan oleh jaringan ikat seperti pada tulang tibia dan fibula.
  • Gomphosis – Sendi fibrosa yang menyatukan akar gigi pada alveoli tulang rahang maksilari dan mandibular. Pergerakan dari persendian gomphosis sangat terbatas namun tetap bisa digeser, misalnya dengan memakai kawat gigi.
  1. Sendi Tulang Rawan

Rongga sendi pada persendian tulang rawan menghilang karena terisi oleh tulang rawan. Sendi yang termasuk golongan ini adalah:

  • Sinkondrosis – Jenis persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh persendian ini adalah persambungan antara costa dan sternum.
  • Simfisis – Jenis persendian yang dihubungkan cakram tulang rawan fibrosa yang tipis. Contoh dari persendian ini adalah persendian diantara tulang belakang dan tulang pubis.
  1. Sendi Sinovial

Sendi sinovial merupakan jenis sendi yang paling umum dalam tubuh manusia. Komponen penyusun sendi sinovial terdiri dari:

  • Rongga sinovial (sinovial cavity) – ruang perbatasan antara dua tulang.
  • Ligamen (ligament) – merupakan jaringan ikat yang menghubungkan antara tulang dan tulang
  • Kapsul sendi (articular capsule) – bagian berserabut yang melapisi sendi. Terdiri atas dua lapisan yaitu membran luar berfibrosa yang dapat mengandung ligamen dan membran dalam yang menghasilkan cairan sinovial.
  • Cairan sinovial (synovial fluid) – cairan yang berfungsi sebagai pelumas sendi
  • Tulang rawan (Articular cartilage/hialin cartilage) – bagian yang terdiri atas membran fibrosa, yang berfungsi melapisi ujung tulang agar tidak bergesekan saat bergerak. Tulang rawan juga dapat ditemukan pada bagian bagian hidung dan bagian bagian telinga luar

Berdasarkan Ada atau Tidaknya Gerak

Berdasarkan ada atau tidaknya gerak persendian dibedakan menjadi sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.

  • Sendi mati (Sinartosis) – hubungan antara tulang yang tidak memungkinkan adanya gerak. Contoh sinartosis adalah persendian antara tulang tengkorak.
  • Sendi kaku (amfiartosis) – hubungan antara tulang yang memungkinkan adanya sedikit gerak. Sendi tulang rawan termasuk dalam amfiatrosis. Contoh lain seperti sendi pada tulang tulang pergelangan tangan, persendian tulang tulang kaki, dan persendian diantara tulang belakang.
  • Sendi gerak (Diartosis)– hubungan antara tulang yang memungkinkan banyak gerakan yang terjadi. Sendi sinovial masuk dalam kategori sandi gerak.

Berdasarkan arah geraknya, sendi diartosis dibedakan menjadi:

  • Sendi peluru – Gerakan sendi peluru dapat ke segala arah. Contohnya persambungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat atau tulang paha dengan gelang panggul.
  • Sendi engsel – Gerakan sendi engsel terbatas pada satu arah, misalnya sendi siku tulang atas dan tulang hasta.
  • Sendi putar – Sendi ini dapat melakukan gerakan berputar atau rotasi, misalnya pada persambungan antara tulang tengkorak dengan tulang atlas.
  • Sendi luncur – Sendi ini dapat melakukan gerakan rotasi namun hanya pada satu bidang datar, contoh sendinya persambungan antara tulang pergelangan kaki.
  • Sendi pelana – Sendi ini dapat melakukan gerakan rotasi namun tidak ke segala arah, contohnya persambungan antara jari tangan dan pergelangan tangan.

7. Penyakit pada Persendian

Penyakit yang menyerang persendian biasanya disebut dengan artritis. Bukan hanya  orang dewasa yang dapat terserang artritis, remaja dan anak anak juga memiliki resiko yang sama. Beberapa jenis artritis adalah:

  • Osteoartritis – jenis ini sering terjadi pada orang tua. Pada penyakit ini, sendi tulang rawan menipis akibat nutrisi yang dibutuhkan tidak dapat diserap bagian-bagian usus halus dengan baik. Akibatnya tulang tulang saling bergesekan. Gesekan ini akan menimbulkan rasa sakit, pembengkakan, dan kehilangan gerak sendi. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh luka yang mengenai sendi tulang rawan.
  • Artritis reumatik – penyakit ini termasuk penyakit autoimun, terjadi saat fungsi darah putih sebagai sistem imun tubuh tidak berjalan semestinya. Sistem imun menyerang jaringan sendi sehingga mengakibatkan kehilangan fungsi sendi, luka, pembengkakan, dan kaku. Terkadang penyakit ini juga menyebabkan kelainan jantung karena pembuluh terjepit pembengkakan sendi, mempengaruhi sistem sirkulasi pada manusia, dan organ tubuh yang lain.
  • Gout artritis – jenis penyakit ini merupakan jenis penyakit sendi yang banyak dialami orang Indonesia. Nama lain dari penyakit ini adalah asam urat, karena penyebabnya adalah penumpukan kristal garam urat pada sendi kaki atau lutut.
  • Juvenile Artritis – istilah ini digunakan untuk menunjukkan artritis yang menyerang anak anak.
  • Artritis jenis lain – penyakit artritis ini mungkin berhubungan dengan penyakit lupus, fibromialgia, psoriasis, dan infeksi tertentu. Selain itu penyakit lain yang secara tidak langsung mempengaruhi anatomi tulang manusia, seperti karena kelainan kromosom, dapat pula mempengaruhi persendian.


8. GANGGUAN DAN KELAIAN TULANG

1. Osteoporosis

Osteoporosis

Osteoporosis. Sumber: spineuniverse.com

Osteoporosis terjadi ketika kepadatan tulang berkurang, sehingga menjadi sangat rapuh. Kondisi ini membuat tulang menjadi rentan patah, terutama di bagian pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang. Kondisi ini tidak muncul secara tiba-tiba. Osteoporosis, akan berkembang seiring berjalannya waktu dan biasanya baru terdeteksi saat seseorang jatuh ringan, namun tulangnya sudah patah atau retak.

Meski identik dengan penyakit orang tua, tapi pengapuran tulang ini sebenarnya juga bisa terjadi pada orang usia muda bahkan anak-anak. Punya keluarga yang memiliki riwayat osteoporosis, tidak pernah olahraga, dan punya indeks massa tubuh kurang dari normal bisa meningkatkan risiko munculnya kelainan pada tulang ini.

2. Osteoartritis

Osteoartritis adalah gangguan pada tulang yang cukup sering terjadi. Kondisi muncul ketika pelindung yang ada di ujung tulang menipis, sehingga membuat kedua tulang bergesekan satu sama lain tanpa bantalan. Osteoartritis bisa memicu rasa nyeri dan pembengkakan di sendi yang terdampak. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bahkan bisa mengubah bentuk sendi dan membuat tulang serta tulang rawan lebih berisiko untuk patah.

3. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthtritis atau yang lebih sering disebut sebagai rematik adalah penyakit autoimun. Artinya, sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit, justru menyerang sel sehat di tulang dan menyebabkan gangguan kesehatan. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di persendian, membuat penderitanya demam, merasa lemas, dan selalu lelah. Gejala rheumatoid arthritis bisa diredakan dengan pemberian obat-obatan, atau pada beberapa kasus, melalui prosedur operasi.

4. Skoliosis

Skoliosis

Skoliosis. Sumber: tribunnews.com

Jika dilihat dari belakang, tulang punggung kita akan terlihat lurus. Namun, pada penderita skoliosis, penyakit yang menyebabka kelainan pada tulang belakang, susunan yang seharusnya lurus itu akan melengkung membentuk huruf S atau huruf C. Umumnya, penyebab skoliosis tidak dapat diketahui secara pasti. Namun para ahli percaya bahwa skoliosis tidak hanya disebabkan oleh satu hal, melainkan gabungan dari beberapa faktor.

5. Cedera Tulang

Cedera Saraf Tulang Belakang

Cedera Saraf Tulang Belakang. Sumber: sehatq.com

Cedera pada tulang bisa terjadi akibat kecelakaan, jatuh saat olahraga, atau karena tertimpa benda-benda tertentu. Cedera ini biasanya menyebabkan patah tulang, sendi geser, nyeri otot, hingga otot sobek. Cedera tulang dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis:

  • Cedera tulang akut Contoh cedera tulang akut adalah keseleo dan patah tulang akibat sesuatu yang terjadi secara mendadak, seperti kecelakaan. Gejala cedera tulang akut di antaranya adalah muncul nyeri secara tiba-tiba, bengkak, memar, tulang tidak bisa digerakkan, atau bahkan terlihat jelas terjadi pergeseran tulang dan patahan tulang.
  • Cedera tulang kronis Sementara itu cedera tulang kronis adalah cedera yang terjadi karena tekanan terus menerus di satu tulang, akibat olahraga atau melakukan aktivitas fisik dalam jangka panjang. Kondisi ini sering terjadi pada para atlet. Gejala cedera kronis antara lain adalah nyeri tajam saat melakukan olahraga, muncul nyeri tumpul saat posisi istirahat, dan pembengkakan.

6. Penyakit Paget

Penyakit Paget Tulang

Penyakit Paget Tulang. Sumber: Klikdokter.com

Pada penyakit Paget, tulang tumbuh terlalu besar sehingga menjadi lemah. Kondisi ini seringkali terjadi di tulang kaki, tulang pinggul, tulang belakang, dan kepala. Penyakit paget adalah salah satu jenis penyakit tulang yang seringkali tidak disadari karena tidak menimbulkan rasa sakit, dan baru akan menimbulkan gejala apabila kondisi lain seperti patah tulang dan artritis, sudah terjadi.

Hingga saat ini penyebab penyakit paget belum diketahui secara pasti. Namun para ahli menduga gangguan ini ada hubungannya dengan gangguan genetik.

7. Fibrous Dysplasia

Fibrous dysplasia

Fibrous dysplasia. Sumber: sciencephoto.com

Pada fibrous dysplasia, gen yang ada di tubuh akan menginstruksikan penggantian tulang yang sehat dengan jaringan fibrosa. Hal ini menyebabkan tulang menjadi rapuh, berubah bentuk, dan lebih mudah patah. Seringkali, kondisi ini hanya terjadi di satu lokasi, misalnya di tangan, pinggul, wajah, kaki, atau tulang rusuk. Baca Juga: Sebenarnya, Berapa Jumlah Tulang Manusia?

8. Osteomyelitis (infeksi tulang)

Osteomyelitis

Osteomyelitis. Sumber: mass4d.com

Infeksi tulang bisa terjadi bakteri penyebab infeksi masuk ke pembuluh darah atau menyebar ke jaringan di sekitar tulang. Infeksi juga bisa langsung muncul di tulang, apabila orang tersebut memiliki luka terbuka dan bakteri langsung masuk ke tulang. Orang yang mengalaminya akan merasa demam, nyeri, bengkak, dan lemas. Biasanya, bakteri yang menyebabkan infeksi ini adalah bakteri Staphylococcus.

9. Kanker tulang

Kanker Tulang Klikdokter.com

Kanker Tulang. Sumber: Klikdokter.com

Kanker tulang bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Kanker tulang primer adalah kanker yang sejak awal muncul di tulang. Sementara itu, kanker tulang sekunder adalah kanker yang awalnya muncul di organ lain, lalu menyebar ke tulang. Gejala kanker tulang antara lain adalah nyeri tulang yang tidak kunjung sembuh dan tambah parah saat malam hari, bengkak dan kemerahan di area tulang tertentu, muncul benjolan di tulang, dan tulang rapuh.

10. Osteogenesis Imperfecta

Osteogenesis Imperfecta

Osteogenesis Imperfecta . Sumber: kidshealth.org

Gangguan pada tulang yang satu ini disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik yang muncul saat lahir. Orang yang mengalaminya, mewarisi gen dari orangtuanya yang membuat tulang menjadi rapuh, mudah patah, dan bentuknya tidak normal. Hal ini membuat persendian pada penderita osteogenesis imperfecta menjadi mudah lepas dan tulang belakangnya melengkung.

Kondisi ini juga dapat disertai dengan gangguan pendengaran dan pernapasan, serta muncul bercak gelap di area putih mata. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tulang ini. Namun, penderitanya dapat mengurangi gejala yang dirasakan dengan menjalani gaya hidup sehat, mengonsumsi obat dari dokter, dan pada beberapa kasus, melalui operasi.

11. Spinal Stenosis

Spinal stenosis adalah gangguan pada tulang yang ditandai dengan menyempitnya ruang saraf di tulang belakang. Hal ini membuat saraf tertekan dan terjepit dan membuat penderitanya merasakan nyeri hebat.

12. Osteonecrosis

Osteonecrosis adalah kondisi matinya jaringan tulang. Kondisi ini terjadi saat tulang kehilangan suplai darah. Tanpa suplai darah, jaringan tulang akan mati dan membuat tulang menjadi rusak. Pada kondisi normal, saat ada jaringan tulang yang rusak, tubuh akan membuat jaringan baru untuk menggantikannya.

Namun pada orang yang mengalami osteonecrosis, kerusakan sel terjadi lebih cepat daripada pembentukan tulang baru yang dilakukan tubuh. Jika terus dibiarkan, kondisi ini akan membuat penderitanya merasakan nyeri yang parah pada tulang, dan dalam waktu dua tahun akan sulit bergerak.

13. Osteomalacia 

Osteomalacia adalah kelainan pada tulang yang mirip dengan osteoporosis. Hanya saja, kondisi ini disebabkan oleh kekurangan kadar vitamin D di tubuh yang parah dan terus-menerus terjadi dalam jangka waktu lama. Rendahnya kadar vitamin D membuat tubuh tidak mampu menyerap kalsium yang dibutuhkan untuk membangun tulang.

Sehingga tulang yang ada di tubuh, tidak mengalami regenerasi. Selain itu, tulang yang ada pun terus-menerus mengalami pengapuran. Osteomalacia bisa menimbulkan gejala berupa nyeri otot dan menyatunya dua tulang sehingga bentuknya menjadi berubah. Pada kondisi yang cukup parah, penyakit ini juga bisa menyebabkan penderitanya lebih rentan mengalami patah tulang.


9. TEKNOLOGI SISTEM GERAK

 Apa yang dimaksud Teknologi Sistem Gerak Tubuh Manusia ?

Jawaban :

Teknologi yang digunakan untuk mengatasi kelainan pada sistem gerak pada tubuh manusia. Ada beberapa teknologi yang dikembangkan untuk pengobatannya antara lain

1. Penggantian Sendi
Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran (misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena (misal plastik) yang kerapatannya tinggi. Kemudian,kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.

2. Transplantasi Sumsum
Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yang lain. Dalam hal ini diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,karena sumsum sangat lunak.

3. Penyembuhan Patah Tulang
Patah tulang adalah suatu kelainan yang terjadi akibat dari cidera yang menyebabkan rapuhnya atau patahnya tulang dari seseorang. Hal ini bisa terjadi karena kecelakaan, terjatuh ataupun terkena benda-benda tajam yang dapat menyebabkan patahnya tulang-tulang manusia.
Dilakukan dengan cara :
a. Pemasangan gips : bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.
b. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling tulang yang patah.
c. Pembedahan internal : pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah.

4. Tangan Bionik
Alat bantu bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh) khususnya tangan, kini semakin canggih dan fungsional. Tangan buatan yang dibuat sebuah perusahaan Skotlandia dapat dipakai pengguna untuk mengetik dan memegang kartu kredit.

5. Kaki Bionik
Kaki bionic ini dilengkapi dengan motor elektrik yang menggerakkan persendian lutut dan pergelangan kaki. Teknologi ini memberikan kemudahan kepada penggunaannya untuk berjalan, khususnya ketika menyusuri tangga dan jalanan yang landai.

6. Otot Artificial
Ilmuwan dari California telah menciptakan sebuah penemuan baru berupa otot artificial yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan membangkitkan listrik. Riset ini menggunakan sebagian ilmu yang sudah digunakan di Jepang untuk membangkitkan listrik dari gelombang air laut atau samudera.

7. Penyembuhan Kanker Tulang
Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang.Penyembuhan kanker tulang dapat dilakukan dengan cara pembedahan dan amputasi. Cara lain seperti :
a. Kemoterapi : biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati dalam prosesnya. Obat dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat membagi sel.
b. Radioterapi : Radioterapi berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar y (gamma), terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel lain.
c. Pembedahan
d. Amputasi
e. Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena.

8. Implant
Implant adalah suatu material yang terbuat dari benda rigid (sekarang ini dipakai titanium) yang dipasang di tulang belakang dengan melekatkan sekrupnya di pedikel tulang vertebra. Implant dan instrumentasi untuk skoliosis sesungguhnya memberikan kontribusi terbesar dalam pembiayaan operasi penderita skoliosis.

9. Kursi roda
Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis.
Jenis kursi roda :
a. Kursi roda manual
Adalah kursi roda digerakkan dengan tangan si penderita cacat, merupakan kursi roda yang biasa digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda seperti ini tidak dapat digunakan oleh penderita cacat yang mempunyai kecacatan ditangan juga.
b. Kursi roda listrik
Merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda, untuk menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas seperti joystick untuk menjalankan maju, merubah arah kursi roda belok kiri atau belok kanan dan untuk mengerem jalannya kursi roda.Biasanya kursi roda listrik dilengkapi dengan alat untuk mengecas/mengisi ulang aki/baterainya yang dapat langsung dimasukkan dalam stop kontak dirumah/bangunan yang dikunjungi.
c. Kursi roda untuk sport
Kursi roda manual untuk kegiatan olah raga, pada balapan kursi roda yang direncanakan untuk berjalan dengan cepat dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kestabilan dengan menggunakan tambahan 1 roda didepan seperti trike (sepeda roda tiga). Merupakan perangkat yang umum ditemukan dalam pekan olah raga/olimpiade bagi penderita cacat.

10.Hypophosphatemic Rickets
Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol, bentuk aktif dari vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal