Total Tayangan Halaman

Sabtu, 21 Agustus 2021

OTOT

 OTOT


Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.

Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Cara Kerja Dari Mikroskop Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan Otot sendiri merupakan alat gerak aktif karena berfungsi untuk berkontraksi.

Otot

Tubuh manusia dibentuk oleh 640 otot rangka yang berbeda. Ujung-ujung otot melekat pada rangka atau tulang-tulang pembentuk rangka. Ujung-ujung otot yang melekat pada tulang disebut tendon atau urat otot.

Tendon bersifat kuat, kenyal serta disusun oleh jaringan ikat. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.

Jenis Jenis Otot

Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya otot dibedakan atas:

  1. Otot Lurik

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot lurik memiliki garis gelap dan terang sehingga disebut otot serat lintang. Sel-sel otot lurik berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti di tepi. Cara kerja otot lurik dikendalikan oleh otak sehingga disebut otot sadar.  Manfaat Kingdom Plantae Otot lurik terdapat pada otot lengan, otot paha, otot perut, otot dada dan otot pipi

  1. Otot Polos

Otot polos berinti satu, berbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing, bekerja secara tidak sadar (otonom), lambat, tidak cepat lelah. Otot ini terletak diorgan-organ dalam tubuh, misal pada organ pencernaan, kelamin, ekskresi dan pembuluh darah.

  1. Otot Jantung

Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik, tetapi otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak ditengah serabut. Otot jantung bekerja diluar kehendak kita (diluar perintah otak) tetapi dipengaruhi oleh saraf otonom (saraf tak sadar). Gerakan otot jantung teratur dan tahan kelelahan. Otot ini bekerja seumur hidup manusia.


Perbedaan Otot Lurik, Polos dan Jantung

Perbedaan otot lurik, otot polos dan otot jantung

  1. Bentuk dan struktur sel lurik polos Mirip lurik tapi bercabang
  2. Keadaan dan letak inti sel dipinggir ditengah ditengah
  3. Sifat kerja cepat atau lambat lambat cepat Cepat
  4. Aktivitas disadari/tidak disadari disadari Tidak disadari Tidak disadari
  5. Letak Pada rangka Pada lambung Pada jantung

Fungsi Otot

Tubuh manusia tidak dapat berfungsi tanpa sistem otot. Hampir setiap impuls saraf dikirimkan oleh otak kita dinyatakan sebagai gerakan otot. Struktur Sel Pyrrophyta Fungsi penting dari sistem otot dalam tubuh manusia dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pergerakan

Otot rangka masing-masing membantu dalam gerakan sadar di setiap bagian tubuh manusia. Kontraksi aktif otot-otot ini terjadi dengan mengeluarkan energi, yang menciptakan kekuatan yang menggerakkan bagian tubuh. Untuk mengatakan itu berbeda, otot dapat dianggap sebagai motorik tubuh, yang mengubah energi kimia dalam makanan ini menjadi kerja mekanik.

  1. Postur dan Stabilitas

Kerangka manusia terdiri dari tulang dan sendi yang terbentuk di antara mereka. Otot rangka memainkan peran utama dalam menstabilkan kerangka manusia. Mereka juga membantu dalam mempertahankan postur tubuh yang tepat dari tubuh manusia. Jaringan otot mendukung sendi yang terbentuk antara berbagai tulang, memberi mereka stabilitas.

  1. Produksi Panas

Seperti telah disebutkan, kontraksi aktif otot membutuhkan energi. Oleh karena itu, otot menggunakan sejumlah besar energi total tubuh. Karena tingkat metabolisme tubuh meningkat, menghasilkan sejumlah besar panas dalam tubuh. Fitur otot ini memegang kepentingan khusus bagi individu yang tinggal di daerah beriklim dingin.

  1. Sirkulasi

Otot jantung bertanggung jawab untuk memaksa darah keluar dari jantung dan memompa ke seluruh tubuh manusia. Darah yang terus bergerak dengan gerakan memompa jantung secara reguler, sehingga memasok nutrisi ke setiap jaringan tubuh manusia dan juga menghapus produk limbah.

  1. Mendorong Pencernaan

Organ sistem pencernaan manusia seperti kerongkongan, lambung dan usus dilapisi oleh otot polos. Otot-otot ini berkontraksi dan membantu sistem pencernaan untuk mencerna makanan.


Sifat Kerja Otot

Sifat kerja otot dibedakan atas 2, yaitu:

  • Antagonis
  • Sinergis
  1. Antagonis

Otot antagonis yaitu dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakannya saling menghambat. Jika salah satu otot berkontraksi maka otot yang lainnya relaksasi.

Contoh: otot lengan atas yang berfungsi menggerakkan lengan bawah. Untuk mengangkat lengan bawah atau menurunkannya diperlukan dua otot rangka, yaitu otot bisep dan otot trisep. Otot bisep berada pada lengan atas bagian depan sedangkan otot trisep berada pada lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan relaksasi sehingga lengan bawah terangkat. Jika otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi sehingga lengan bawah turun dan lurus kembali.

Efek kerja otot antagonis dibedakan menjadi:

  • Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan). Contohnya pada sendi siku dan lutut.
  • Abduksi dan adduksi (mendekati dan menjauhi badan) seperti pada sendi lengan atas dan sendi paha.
  • Pronasi dan supinasi (menengadah dan menelungkup), seperti ketika menengadah dan menelungkupkan telapak tangan.
  • Depresi dan elevasi (kebawah dan ke atas), misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah.
  1. Sinergis

Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu sehingga memberikan gerakan searah. Contohnya gerak otot Pronator Teres dan Kuadratus yang menimbulkan gerakan menelungkup dan menengadah pada telapak tangan, Otot bisep lengan atas dan otot pengangkat lengan atas yang menyebabkan gerakan membengkokkan lengan bawah.




Mekanisme Kerja Otot Beserta Tahapan Dan Komponennya

Apabila otot mendapat rangsangan, otot akan berkontraksi. Kontraksi otot ditandai dengan memendeknya otot, otot menjadi menegang dan menggembung dibagian tengah. Sebaliknya, apabila otot tidak bekerja, otot akan kembali mengendur dan beristirahat (relaksasi). Pada saat otot berkontraksi, maka otot yang melekat pada tulang akan ikut berkontraksi, sehingga tulang tertarik dan bergerak.

Komponen struktur otot yang berperan dalam kerja otot adalah sebagai berikut :

  • Miofibril, berbentuk silindris yang memanjang sepanjang otot lurik dan mengandung filament aktin dan myosin.
  • Sarkomer, unit structural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot pada myofibril. Sarkomer dibagi menjadi pita H, A dan I
  • Aktin, filamen kontraktil yang tipis serta memiliki sisi aktif dan situs pengikatan.
  • Miosin, protein filament yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang dikenal dengan kepala miosin.
  • Troponin, protein kompleks yang melekat pada tropomiosin.
  • Sumber energi untuk Gerak Otot

Sumber energy untuk gerak otot adalah sebagai berikut :

  • ATP (adenosine tri fosfat). ATP terurai menjadi ADP (adenosine difosfat) dan energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP (adenosine monofosfat) dan energi. Berikut persamaan reaksinya.

ATP → ADP + P + Energi

ADP → AMP + P + Energi

  • Keratin fosfat. Keratin fosfat terurai menjadi keratin, fosfat dan energy. Pemecahan ATP dan keratin fosfat berfungsi untuk menghasilkan energy pada saat kotraksi otot. Proses tersebut tidak memerlukan oksigen sehingga fase kontraksi disebut fase anaerob.
  • Glikogen (gula otot). Glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen. Laktasidogen di ubah menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa diubah menjadi CO₂, H₂O dan energi. Proses tersebut terjadi pada saat otot relaksasi dengan menggunakan oksigen, sehingga fase relaksasi disebut fase aerob. Jika terkandung banyak asam laktat didalamnya, otot akan terasa lelah. Asam laktat akan dioksidasi dengan menggunakan oksigen.
  • Berikut persamaan reaksinya :

    Glikogen → laktasidogen

    Laktasidogen → Glukosa + Asam Laktat

    Glukosa + O₂ → CO₂ + H₂O + Energi

    • Tahapan Mekanisme Kerja Otot



    Tahapan mekanisme kerja otot adalah sebagai berikut :

    • Impuls saraf tiba di neuronmuscular junction, mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Kehadiran asetilkolin memicu depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca²˖ dan reticulum sarkoplasma.
    • Meningkatnya ion Ca²˖ menyebabkan ion ini terikat pada troponin, sehingga mengakibatkan perubahan struktur troponin tersebut.
    • Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekan otot. Hal ini terjadi disepanjang myofibril pada sel otot.
    • Mioisin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP terikat pada kepala myosin. Pada saat ATP terurai, kepala myosin dapat bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin.
    • Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca²˖. pada saat impuls terhenti, ion Ca²˖ akan kembali ke reticulum sitoplasma.
    • Mekanisme-kontraksi-otot
    • 4. Hipotesis Sliding filament

    Miofilamen merupakan unsur penting dalam kontraksi otot. Mikrofilamen tebal berjejer membentuk pita A (anisotrop) sedangkan miofilamen tipis membentuk pita I (isotrop). Pada bagian tengah pita A terdapat pita H (heller) yang terang. Garis M membagi dua pusat zona H, garis Z (zwischencheibe) merupakan garis potong miofibril yang mengandung filamaen.

    Kontraksi-otot



Otot Kaki

Otot kaki merupakan otot yang memperkuat bagian bawah tubuh dan digunakan untuk menopang badan. Jadi sangat jelas otot kaki dianggap sebagai otot yang paling banyak bekerja. Contohnya, saat kita berjalan, duduk, bahkan berlari itu sudah menguras energi dari otot kaki.

Semua otot di kaki menempel pada kaki dan, berdasarkan lokasi, dapat dikelompokkan menjadi kelompok anterior dan posterior yang terpisah satu sama lain oleh tibia, fibula, dan membran interoseus. Pada gilirannya, kedua kelompok dapat dibagi menjadi subkelompok atau kelompok anterior yang terdiri dari ekstensor dan perawan, dan kelompok posterior lapisan superfisial dan dalam.

Secara fungsional, otot-otot kaki ekstensor, bertanggung jawab untuk dorsofleksi kaki, atau fleksor, bertanggung jawab untuk fleksi plantar. Otot-otot ini juga dapat diklasifikasikan menurut persarafan, otot-otot yang dipasok oleh subdivisi anterior plexus dan yang dipasok oleh subdivisi posterior.

Otot kaki yang bekerja pada kaki disebut otot kaki ekstrinsik sedangkan otot kaki yang terletak di kaki disebut intrinsik. Fungsi otot kaki Gerakan otot (dalam urutan kepentingan)

  • Otot Sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut
  • Otot Guadriseps Femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
  • Otot Gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
  • Otot Tibialis Anterior berfungsi untuk mengangkat kaki
  • Otot Peroneus
  • Otot Latissimus dorsi berfungsi untuk memperkuat punggung
  • Otot Gluteus maksimus berfungsi untuk meluruskan pinggul
  • Otot Archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki.

Fleksi Plantar terjadi di sekitar sumbu melintang Plantar yang berjalan melalui sendi pergelangan kaki dari ujung medial malleolus medial ke malleolus lateral.

Pronasi (eversi) dan supinasi (inversi) terjadi di sepanjang sumbu sendi pergelangan kaki. Eversion Eversion Pembalikan otot anterior. Tiga dari otot anterior adalah ekstensor. Dari asalnya di permukaan lateral tibia dan mebrane interosseus, perut tibialis segitiga anterior berada di bawah Retinakula Extensor Inferior dan Inferior pada sisipannya pada sisi plantar medial tulang medial dan tulang metatarsal pertama.

Dengan kaki yang tidak tertimbang, Tibialis Anterior melengkung di kaki dan mengangkat tepi medial kaki.  Di atas kaki yang menahan beban, ia menarik kaki kakinya. The Ekstensor Digitorum Longus memiliki asal yang luas yang memanjang dari Kondilus Lateral Tibia sepanjang sisi Anterior Fibula, dan membran interoseus.

Pada pergelangan kaki, tendon dibagi menjadi empat yang meluas di kaki ke Aponeurosis Dorsal Dari Phalanx terakhir dari keempat jari kaki lateral.

Pada kaki yang tidak tertimbang, otot-otot mendifulasi jumlah dan tungkai, dan pada kaki yang beratnya Anterior Tibialis. The Ekstensor Hallucis Longus berasal dari fibula dan membran interoseus antara dua ekstensor lainnya dan serupa dengan digitorum ekstensor, dimasukkan ke dalam phalanx terakhir dari jempol kaki (“hallux”).

Otot Dorsiflex di hallux, dan bertindak mirip dengan tibialis anterior pada kaki yang menahan beban. Kedua otot di sisi lateral kaki membentuk kelompok peroneal. Peroneus longus dan brevis keduanya berasal dari fibula dan keduanya melewati malleolus lateral dimana tendon mereka melewati retinakula peroneal.

 Di bawah kaki, longus memanjang dari lateral ke sisi medial dalam alur, sehingga memperkuat lengkungan kaki silang. Brevis menempel ke sisi lateral dengan tuberositas metatarsal kelima. Bersama kedua peroneals ini membentuk pronator terkuat kaki. Otot peroneal sangat bervariasi dan beberapa varian terkadang ada. Otot posterior superfisial dan dalam.

Dari tiga otot posterior berada di lapisan superfisial. Fleksor plantar utama, yang biasa disebut triceps surae, adalah soleus, yang timbul pada sisi proksimal kedua tulang kaki, dan gastrocnemius, dua kepala yang tampak pada ujung distal femur. Otot-otot ini bersatu dalam tendon terminal besar, tendon Achilles, yang menempel pada tubulus posterior calcaneus. Plantaris erat mengikuti kepala gastrocnemius lateral. Tendon berjalan di antara soleus dan gastrocnemius dan tertanam di ujung medial tendon kalkaneus.

Pada lapisan dalam, tibialis posterior memiliki asal pada membran interoseus dan daerah tulang tetangga dan mengalir di belakang malleolus medial. Di bawah kaki itu dibagi menjadi bagian medial tebal yang menempel pada tulang navicular dan bagian lateral yang sedikit lebih lemah dimasukkan ke dalam tiga tulang tajam.

Otot menghasilkan fleksi plantar simultan dan supinasi pada kaki yang tidak bertulang, dan mendekati tumit ke kaki. The hallucis longus fleksor muncul secara distal di fibula dan pada membran interoseus dari mana otot perut yang relatif tebal meluas jauh. Tendon meluas di bawah retinakulum fleksor ke telapak kaki dan akhirnya menempel ke bagian bawah hallux phalanx terakhir.


Otot Pergelangan Kaki

Otot-otot pada Pergelangan Kaki Manusia (Ankle)

Otot-otot kaki dan pergelangan kaki dapat dibagi menjadi otot intrinsik dimana otot-otot tersebut beroigo dan berinsersi di dalam kaki, dan otot ekstrinsik yang memiliki origo di luar kaki. Pembagian ini seperti pada otot-otot tangan.

Otot-otot ekstrinsik dibagi menjadi :

  • Posterior

Posterior. Terdiri dari otot triseps surae, disebut triseps surae karena mempunyai tiga kaput, yaitu dua kaput gastrolonemius dan satu kaput soleus. Nama lain otot triseps surae adalah otot gastrosoleus. Otot gastroknemius berasal dari bagian atas lutut, mempunyai dua kaput yang melekat pada setiap kondilus femur.

Setengah bagian bawah dari otot gastroknemius menjadi tendon yang tipis disebut tendon Achilles, melekat pada bagian posterior kalkaneus, menyebabkan plantar fleksi pergelangan kaki. Otot triseps surae juga menyebabkan supinasi kaki ketika kaki terfiksasi pada lantai.

Otot soleus menyebabkan gerakan plantar fleksi pada saat lutut fleksi. Kelompok otot-otot yang lain pada kaki dan pergelangan kaki melalui bagian belakang maleolus, membantu plantar fleksi kaki. Otot triseps surae sangat berperan mengangkat tumit dari lantai pada saat heel off gait.

  • Lateral

Lateral. Terdiri dari peroneus longus dan brevis. Peroneus longus letaknya lebih tinggi dan superfisial, berorigo pada fibula dan berinsersi pada basis metatarsal pertama. Peroneus brevis lebih rendah dan dalam, berorigo pada fibula dan berinsersi pada basis metatarsal lima, keduanya berfungsi sebagai otot-otot evertor kaki.

  • Anterior

Anterior. Terdiri dari tibialis anterior, ekstensor digitorum longus, ekstensor hallucis longus dan peroneus tertius. Ekstensor hallucis longus berasal dari bagian anterior fibula, berinsersi pada bagian anterior distal ibu jari. Fungsinya adalah ekstensi ibu jari dan membantu dorso fleksi.

Ekstensor digitorum longus berasal dari bagian lateral tibia dan fibula, berinsersi pada bagian lateral empat jari-jari. Peroneus tertius yang tampaknya berasal dari ekstensor digitorum longus berinsersi pada basis metatarsal lima. Ekstensor digitorum longus dan peroneus tertius berfungsi untuk dorso fleksi dan eversi kaki.

Tibialis anterior berasal dari bagian lateral tibia menyilang permukaan dorsal kaki, berinsersi pada bagian metatarsal pertama, berfungsi untuk dorso fleksi dan inversi kaki.

  • Medial

Medial. Terdiri dari tibialis posterior, fleksor digitorum kongus dan fleksor hallucis longus. Tibialis posterior berasal dari bagian posterior tibia dan fibula, berinsersi pada tarsal, berfungsi untuk inversi dan plantar fleksi kaki. Fleksor hallucis longus berasal dari bagian posterior tibia dan fibula, berinsersi pada bagian bawah falangs distal jari pertama setelah melalui maleolus medialis.

Fleksor digitorum longus berasal dari bagian posterior tibia, melalui bagian belakang maleolus medialis untuk berinsersi pada lateral falangs distal empat jari-jari. Fleksor digitorum longus berfungsi untuk fleksi jari-jari, dalam posisi menggenggam, fleksor hallucis longus berfungsi menekan falangs distal ke lantai.


Otot Tungkai Bawah

Terdiri dari:

  • Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
  • Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
  • Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
  • Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:
  1. Berpangkal pada kondilus tulang kering.
  2. Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam (endorotasi).
  • Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam
  • Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.
  • Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam. Karakteristik Lumut Tanduk (Hepaticophyta)
  • Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus).Otot-otot yang lain antara lain:
  • Otot ketul
  • Otot penengah empu kaki, telapak di telapak kaki
  • Otot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki.

Aponeurosis plantaris, tapak kaki yang ditutupi oleh selaput


Otot Perut

Dinding depan perut dibentuk oleh otot lurus perut (musculus rectus abdominis), yang terletak dikanan dan kiri garis tengah badan (linea alba). Disisinya terdapat otot lebar perut yang didalamnya terdapat otot serong luar perut (musculus oblicus extrenus) dan di lapisan dalamnya terdapat otot serong dalam perut (musculus trasversus abdominis). Sifat Mikroorganisme dalam Bioteknologi

Struktur Fungsi Otot Pernafasan
Struktur Fungsi Otot Pernafasan

Otot tersebut terentang antara gelang pinggul dan rangka dada, merupakan sebuah penutup yang dapat merubah volume pada rongga perut. Otot-otot tersebut dapat berkontraksi secara aktif sehingga dapat mempengaruhi letak dan gerak rangka dada secara tidak langsung mempengaruhi setiap tulang belakang. Peranan dan Reproduksi Chrysophyta (Drs.Hj.Alvi Rosyidi, M.Pd. Anatomi_Fisiologi Manusia:30-31)


Otot Perut (abdominals)

  • Otot Rectus Abdominis, yakni otot yang membentang sepanjang perut. Fungsinya untuk menekuk tubuh.
  • Otot External Obliques, yakni otot kecil di sisi perut yang berfungsi untuk memutar dan menekuk tubuh.

Bentuk  dan  Struktur  Otot  Perut

Otot-otot dinding perut terdiri dari:

  1. Rectus abdominis berorigo pada tulang rawan iga ke V, VI, VII dan pada processus xyphoideus sterni dan berinsertio pada bagian atas os. Pubis konstraksinya menyebabkan fleksi badan pada daerah thoracales dan lumbales. Bila kita tidur terlentang, lalu menarik bagian atas badan kedepan sejauh mungkin tanpa menggerakkan panggul maka memendek maksimal.
  2. Obliques abdominis externus berorigo pada iga bagian bawah dada dengan otot yang membentang kearah melintang sisi kiri dan kanan bagian bawah perut dengan insertio pada crista illiaca.
  3. Obliques abdominis internus berorigo pada crista illiaca dan ligament inguinale memanjang keatas, berinsertio pada jaringan ikat linea alba, memiliki fungsi sebagai pemutar batang badan, seperti posisi sit up diagonal. Siklus Biogeokimia
  4. Transverses abdominis bila berkontraksi otot ini akan menarik perut kedalam, jadi semua otot perut bila berkonstraksi akan menyebabkan bertambahnya tekanan pada intra abdominal dan rongga perut menjadi besar.

Fungsi  dan  Kegunaan  Ptot  Perut

Otot-otot perut merupakan otot yang sangat penting dalam menunjang suatu gerak tubuh atau bagian tubuh.

Otot Perut (abdominals) : Ciri Euglenophyta dan Struktur Selnya

  1. Otot Rectus Abdominis, fungsinya untuk menekuk tubuh.
  2. Otot External Obliques, berfungsi untuk memutar dan menekuk tubuh.

Mekanisme  Gerak  Fungsi  Otot  Perut

  1. M Rectus Abdominis : apabila berkontraksi seluruhnya akan terjadi gerak fleksi ruas tulang belakang, apabila hanya sebelah saja maka akan terjadi lateral fleksi.
  2. External Obliqus : apabila seluruhnya (dua sisi) berkontraksi akan terjadi fleksi ruas tulang punggung (spina), apabila hanya satu sisi saja yang kontraksi maka akan terjadi lateral fleksi dan rotasi kea rah yang berlawanan.
  3. Internal Obliqus : Apabila kedua sisinya kontraksi akan terjadi fleksi spina, apabila hanya satu sisi saja akan terjadi lateral fleksi dan rotasi pada arah yang sama.

Struktur  Fungsi  Otot  Pernafasan

Otot-otot pernafasan terdiri dari:

  1. Otot antar iga : M. Intercostales Internal (Intercostales Interna)l, bagaimanapun, hanya digunakan dalam pernafasan kuat seperti batuk atau selama latihan dan tidak bernapas santai) dan M. Intercostales Externi (Berfungsi ketika inspirasi / inhalasi terjadi. Organel Sel Sitoplasma Otot-otot interkostal bersantai sambil eksternal otot kontrak menyebabkan perluasan rongga dada dan masuknya udara ke paru-paru).
  2. Otot sekat rongga dada (Diafragma) : otot yg membatasi antara cavum abdomen dan cavum thorax yg berfungsi untuk memperluas (menurunkan tekanan udara di dada) / mempersempit rongga dada (menaikan tekanan) bersama otot pernafasan lain atau untuk membantu proses pernafasan.
  3. Otot bantu nafas (M. Pectorales Major/Minor, M. Sternocleidomastoideus) : Pectoralis utama memiliki empat fungsi yang terutama bertanggung jawab untuk pergerakan sendi bahu.
  • Fungsi pertama adalah fleksi humerus, seperti melempar bola samping lengan, dan mengangkat seorang anak.
  • Kedua, adduct humerus, seperti ketika mengepakkan lengan.
  • Ketiga, berputar humerus medial, seperti yang terjadi ketika panco.

Pectoralis utama juga bertanggung jawab untuk menjaga lengan melekat pada batang tubuh. Ini memiliki dua bagian yang berbeda yang bertanggung jawab untuk tindakan yang berbeda. Bagian klavikularis dekat dengan otot deltoid dan memberikan kontribusi untuk fleksi, adduksi horisontal, dan rotasi ke dalam humerus.

Ketika pada sudut sekitar 110 derajat, memberikan kontribusi untuk penculikan humerus. Bagian sternocostal adalah bertentangan dengan bagian klavikularis berkontribusi terhadap gerakan ke bawah dan ke depan dari lengan dan rotasi ke dalam ketika disertai dengan adduksi. Serat sternal juga dapat berkontribusi untuk ekstensi, tapi tidak di luar posisi anatomi. Struktur dan Fungsi Tubuh Porifera

Kepala turner besar menyebabkan kontraksi pada inklinasi lateral yang unilateral (lateral) dari kepala ke arah bahu ke sisi yang sama, serta (ekstensi atau reclination) peregangan sedikit mundur. Bersamaan mengambil giliran (rotasi) bukan sisi yang berlawanan. Pada kepala beku bertindak baik kepala turner besar bersama-sama (kiri dan kanan) sebagai otot pernafasan aksesori.