Total Tayangan Halaman

Minggu, 01 Agustus 2021

ORGANEL SEL

 SEL




Organisme yang tersusun dari sel. Bahkan dari masing- masing organisme mempunyai sel. Sesuatu yang dikatakan hidup saat tersusun dari minimal satu sel.

Hal itu yang disebabkan, dikarenakan didalam sel, individu bisa melihat sebuah fungsi ataupun kegiatan sebagai seorang makhluk hidup.

Contohnya melihat sebuah fungsi gerak, respirasi, reproduksi, serta lain – lain. Oleh sebab itu lah, sel ialah sebuah unit struktural yang terkecil serta fungsional dari makhluk hidup.

Penemu sel yang pertama kali yakni Robert Hooke. Temuan ini ditemukan ditahun 1665. Hooke sedang mengamati sayatan gabus dengan mamakai mikroskop.

Kemudian, Hooke mengamati terdapat ruang – ruang kosong yang sudah menyusun gabus tersebut.

Ruang kosong itu yang kemudian dinamakan sel. Sel asal katanya dari selula. Selula artinya kamar. Dan terdapat para ahli yang memukan pendapatnya diantara lain sebagai berikut.

Brown (1831) sudah menyatakan bahwa sel ialah suatu ruangan yang kecil. Ruangan ini sudah dibatasi oleh membran serta berisi cairan sel ataupun protoplasma.

Kemudian, pada tahun 1838, Mathias J. Schleiden serta Theodor Schwann menyatakan sebuah teori sel.

Mereka menyatakan bahwasanya setiap organisme itu tersusun dari satu ataupun lebih sel. Selanjutnya, sel itu asalnya dari sel – sel yang sebelumnya.

Stuktur Sel

Sel itu dibagi menjadi 3 bagian utama. Bagian – bagian dari sel tersebut, yakni membran sel, sitoplasma, serta inti sel. Adapun untuk penjelasan dari bagian – bagian sel yakni sebagai berikut.

Membran sel

Pada sel hewan, membran sel ialah sebuah selubung paling luar dari sitoplasma.

Sedangkan, untuk di sel tumbuhan, membran sel ialah sebuah selubung sitoplasma yang ada di dalam dinding sel.

Dinding sel ialah sebuah lapisan paling luar pada sel tumbuhan. Dinding sel ini bisa memberikan bentuk kaku disel tumbuhan. Dinding sel ini yang berguna untuk pelindung sel dari pada tekanan mekanik.

Membran sel ataupun membran plasma ialah sebuah lapisan fosfolipid ganda ataupun phospoholipid bilayer.

Membran sel ini sifatnya cair dan fluida. Adapun untuk fungsi membran sel, bisa dijabarkan sebagai berikut,

  1. Membran sel sebagai sebuah reseptor ataupun penerima rangsang dari luar. Rangsang ini berbentuk kimiawi, misalnya tekanan ataupun sentuhan.
  2. Membran sel yang memberikan sebuah bentuk pada sel hewan.
  3. Membran sel yang berperan didalam transpor zat – zat yang ingin masuk ataupun keluar dari sel.
  4. Membran sel yang memisahkan sel kemudian melindungi sel dari lingkungan luar, dan juga mempertahankan inti selnya.
  5. Membran sel yang bersifat selektif permeabel. Sifat ini ialah tak bisa dimasuki sembarang ion atau molekul sehingga bisa mengendalikan pergerakn ion ataupun molekul yang keluar masuk disel.

Selanjutnya, untuk membran sel sudah tersusun dari molekul – molekul lipid, protein, serta karbohidrat.

Molekul lipid ini yang membentuk senyawa dengan fosfat kemudian menjadi fosfolipid. Fosfolipid ialah suatu komponen utama yang bisa menyusun membran sel.

Ekor lipid di fosfolipid ini mempunyai sifat hidrofobik. Sedangkan untuk kepala fosfat ini mempunyai sifat hidrofilik.

Oleh sebab itu, saat membentuk sebuah lapisan fosfolipid ganda, sisi kepala fosfolipid akan menghadap ke luar ataupun ke plasma dan lingkungan luar. Sedangkan, sisi ekor akan ada di dalam.


Membran plasma bersifat selektif fermiabel artinya plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu. Perpindahan molekul atau ion melalui membran ada dua macam yaitu trasfor aktif dan transfor fasip.

1. Transpor Pasif 


Transpor pasif merupakan sistem tranportasi sel yang tidak menggunakan energi, melaikan secara langsung dan spontan. Dalam tranpor pasif, zat yang ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar seperti glukosa, air, dan oksigen.

Zat-zat polar akan sulit melewati membran sel, karena membran sel salah satu pembentuknya adalah lemak. Sistem transpor pasif terdiri atas difusi langsung, difusi terbantu, dan osmosis. 

Difusi Langsung 

Difusi adalah proses berpindahnya suatu zat yang berkonsentrasi tinggi menuju zat yang memiliki konsentrasi lebih rendah sehingga konsentrasi keduanya seimbang. Difusi langsung terjadi secara spontan tanpa perantara dan energi. Difusi terjadi karena sifat dari molekul-molekul yang bergerak. Difusi langsung terjadi pada transpor oksigen dari luar ke dalam sel.   




                                                          Lihat Foto Ilustrasi transpor aktif



 Difusi Terbantu 
Difusi terbantu berlangsung ketika transpor glukosa dari luar ke dalam sel dibantu perantara protein. Difusi terbantu terjadi karena glukosa tidak bisa melewati membran sel dengan sendirinya. Agar glukosa bisa melewati membran dan masuk ke dalam sel, glukosa diikat pada protein pembawanya. 




Osmosis 
Osmosis adalah proses menyeimbangkan konsentrasi air di dalam dan luar sel. Osmosis terjadi pada kondisi hipotonik, yaitu saat konsentrasi larutan di lingkungan lebih pekat dibanding konsentrasi larutan di dalam sel. 




2.  Transpor Aktif 
Transpor aktif merupakan sistem transportasi zat yang membutuhkan energi. Transpor aktif berkebalikan dengan tranpor pasif yang mengandalkan sifat sari zat yang berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. 


Pompa Ion 
Jika ada dua ion kalium yang masuk ke dalam sel, maka satu ion kalium harus dipaksa untuk keluar dari sel. Inilah alasan mengapa transpor aktif membutuhkan energi, karena jumlah ion kalium harus selalu lebih tinggi dibanding jumlah ion natrium.   


Pompa natrium-kalium


Sel hewan memiliki konsentrasi kalium yang tinggi dan konsentrasi natrium yang rendah, sebaliknya pada cairan ekstraseluler konsentrasi kalium rendah sedangkan konsentrasi natrium tinggi. Kalium perlu dipertahankan dalam konsentrasi tinggi agar proses fisiologis penting di dalam sel tidak terganggu.

Pompa natrium-kalium terjadi dengan bantuan protein pembawa. Suatu protein integral yang berperan sebagai pembawa ion masuk dan keluar sel. Protein ini akan aktif apabila mendapat energi dalam bentuk ATP. Gugus fosfat dalam ATP akan terikat pada protein pembawa dan menyebabkan terjadinya perubahan struktur protein yang berakibat ion kalium masuk sel dan natrium keluar sel.

pompa natrium-kalium
Pompa natrium-kalium

Proses perpindahan yang terjadi pada pompa natrium-kalium adalah sebagai berikut.
  • Ion Na+ dari sitoplasma akan berikatan dengan protein pembawa, dalam keadaan ini protein tersebut mudah sekali berikatan dengan Na+ (memiliki afinitas yang tinggi terhadap Na+).
  • Pengikatan Na+ memicu terjadinya fosforilasi oleh ATP, gugus fosfat akan menempel pada protein.
  • Fosforilasi menyebabkan perubahan struktur protein, sehingga kehilangan afinitas terhadap Na+ dan melepaskan ion Na+ ke luar sel.
  • Bentuk baru protein tersebut memiliki afinitas yang tinggi terhadap K+, sehingga ion K+ dari luar sel berikatan dengan protein pembawa. Ion K+ yang berikatan memicu dilepaskannya gugus fosfat yang tadinya berikatan.
  • Lepasnya gugus fosfat menyebabkan protein kembali ke bentuk awalnya, bentuk awal ini memiliki afinitas yang rendah terhadap ion K+.
  • Afinitas yang rendah terhadap K+ menyebabkan ion ini dilepaskan di dalam sel, dan terjadi pengikatan terhadap ion Na+. Siklus berulang kembali.





 Ilustrasi endositosis


 Endositosis 
Endositosis adalah proses memasukan zat makromolekuler ke dalam sel dengan cara membungkusnya dengan membran plasma. Zat makromolekuler yang dipindahkan dapat berbentuk padatan (fagositosis) ataupun cairan (pinositosis). 


Eksositosis 
Eksositosis adalah proses mengeluarkan zat makromolekuler hasil metabolisme dari dalam sel keluar sel. Eksositosis dilakukan dengan cara membungkus zat makromolekuler dengan membran plasma lalu dikeluarkan dari sel.





Sitoplasma



Sitoplasma ialah sebuah cairan yang ada di dalam membran plasma yang selain dari inti sel.

Sitoplasma ini sudah tersusun atas sitosol ataupun berbentuk misalnya gel atau sifatnya koloid. Kemudian, tersusun dari sitoskeleton ataupun rangka sel serta terakhir, organel – organel.

Sitosol ialah sebuah bagian cair yang sudah mengisi 70% volume dari sel. Sitosol ini yang terbentuk pada komposisi air, garam, serta molekul organik.

Sitoskeleton ialah sebuah rangka seluler yang berbentuk sebuah mikrofilamen aktif, filamen intermediet, serta mikrotubulus.

Mikrotubulus ini mempunyai ukuran yang sangat besar kemudian tersusun atas polimer, tubulin alfa serta beta.

Mikrofilamen ialah sebuah filamen kecil yang sudah menyusun sitoskeleton serta tersusun dari poliemr – polimer G- aktin.

Filamen intermediet mempunyai ukuran yang jauh lebih besar dari mikrofilamen serta lebih stabil.

Sub unit dari penyusun filamen intermediet yakni vimentin, neurofilamen, ataupun keratin.

Lalu, fungsi dari sitoskeleton, diantara lain sebagai berikut.

  1. Sitoskeleton yang membentuk benang – benang spindle dipembelahan mitosis.
  2. Sitoskeleton yang memberi serta menjaga bentuk sel.
  3. Sitoskeleton ini yang mengatur pergerakan sel atau gerakan yang terdapat di dalam sel ataupun transpor intrasel.

Inti sel

Inti sel hanya dipunyai oleh sel eukariot. Inti sel ialah sebuah bagian yang sangat mencolok pada sel serta dibatasi oleh sebuah membran inti.

Pada inti sel ini ada anak inti sel ataupun nukleolus ialah sebuah tempat pembentukan serta pematangan RNA ribosomal. Dan fungsi inti sel yakni sebagai berikut,

  • Mengatur sebuah proses ekspresi gen.
  • Merupakan sebuah tempat terjadinya replikasi DNA serta transkripsi.
  • Mengendalikan suatu proses metabolisme dari sel.
  • Menyimpan informasi dari genetik atau DNA.


Organel – Organel Sel

Organel – organel sel yang terdiri atas inti sel ataupun ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, mitokondria, sentrosom, periksiso, dinding sel, membran plasma, plastida, vakuola, serta vesikula. Masing –masing dari organel bisa dijelaskan sebagai berikut.

Nukleus

gambar nukleus

Nukleus. Inti sel ini sudah diselubungi oleh selaput inti yang sudah bermembran ganda serta berpori.

Pori diinti berfungsi untuk masuknya molekul yang mempunyai ukuran besar. Inti mempunyai anak inti sel ataupun nukleolus yang sudah memproduksi DNA serta ribosom.

Ribosom

gambar ribosom

Ribosom ini mempunyai bentuk bulat. Ribosom yang tersusun dari RNA serta protein.

Ribosom yang membentuk sebuah dua sub unit yang tak mempunyai membran. Ada ribosom yang ada bebas pada sel, namun terdapat juga yang selalu berikatan dengan RE.

Ribosom mempunyai fungsi. Adapun dari fungsi dari ribosom yakni translasi mRNA yang menjadi protein ataupun sintesis protein.

Badan golgi

gambar badan golgi

Badan golgi ini sudah berbentuk sebuah tumpukan kantung – kantung pipih yang selalu bermembran tunggal. Badan golgi mempunyai sebuah reseptor protein asalnya dari RE kasar.

Protein yang sudah diterima dibagian cis pada Golgi yang kemudian akan dimodifikasi sebelum pada akhirnya dilepaskan yang melalui suatu bagian trans pada golgi.

Kemudian, protein ini yang dikirimkan kepada seluruh bagian sel dengan memakai vesikula.

Lisosom

gambar lisosom

Lisosom ialah sebuah kantung bulat dan membran tunggal. Lisosom ini yang mengandung sebuah enzim hidrolase yang sangat bermanfaat agar mencerna zat.

Fungsi lisosom diantara lain untuk mencerna bagian sel yang sudah tua serta mencerna dari molekul makanan yang mempunyai ukuran yang besar.

Sentrosom

gambar sentrosom

Sentrosom yang terdiri dari dua setriol yang sudah dibentuk dari protein mikrotubulus. Sentriol ini yang berperan didalam membentuk benang – benang spindel disaat pembelahan sel.

Benang – benang spindel ini mempunyai peran agar bisa mengatur pergerakan serta pemisahan kromosom disaat pembelahan sel.

Dinding sel

gambar dinding sel

Dinding sel ialah pelapis terluar sesudah membran sel dibeberapa bakteri, sel tumbuhan, serta jamur.

Dinding sel ini mempunyai bentuk yang cukup kaku, dan keras. Ditumbuhan, komposisi utama pada dinding sel yakni selulosa.

Kemudian, pada jamur dinding sel yang berupa zat kitin. Dibakteri, dinding sel yang berupa peptidoglikan.

Adapun fungsi dinding sel yakni melindungi sel, untuk menjaga bentuk sel, serta difusi berbagai sebuah molekul keluar ataupun masuk sel.

Vakuola

gambar vakuola

Vakuola ialah sebuah kantung bermembran tunggal. Vakuola ini isinya cairan. Pada tumbuhan, vakuola mempunyai ukuran yang besar serta terlihat mencolok.

Adapun fungsi dari vakuola ditumbuhan yakn menyimpan air, makanan, sisa metabolisme, serta racun.

Vakuola ini mempunyai membran ataupun tonoplas yang berperan agar menjaga tekanan air ataupun tekanan turgor yang terdapat di dalam sel.

Retikulum endoplasma

gambar retikulum endoplasma

Retikulum edoplasma atau yang disebut RE ini terbuat dari kantung – kantung yang pipih pada membran tunggal yang sudah dinamakan dengan sisterna. RE terhubung kepada selaput inti sel.

RE yang berperan didalam transpor zat. RE itu dibedakan menjadi dua yakni RE kasar serta RE halus. RE kasar yang berhubungan dengan ribosom.

RE kasar ini sangat berperan pada transpor protein yang sudah disintesis di ribosom. RE halus yang berperan didalam sitensis lipid, misalnya fosfolipid, steroid, serta hormon.

Mitokondria


gambar mitokondria

Mitokondria ialah sebuah organel bermembran ganda yang sangat berperan pada respirasi seluler. Membran pada bagian didalam mitokondria ini bisa melekuk- lekuk kemudian membentuk krista.

Membran didalam mitokondria ini sudah memproduksi ATP. ATP ialah energi seluler sehingga sangat sering dinamakan The Power House.

Pada bagian matriks mitokondria yang berfungsi untuk oksidasi asam lemak serta katabolisme asetil koenzim. Matriks dari mitokondria ini juga sudah mengandung DNA.

Peroksisom

gambar peroksisom

Peroksisom ini mempunyai bentuk kantung bulat bersama membran tunggal. Peroksisom ini sudah mengandung enzim oksidatif, misalnya katalase.

Peroksisom ini mempunyai peran didalam proses oksidasi pada asam lemak, etanol, serta senyama yang lainnya.

Membran plasma

gambar membran plasma

Membran plasma ini yang terdiri atas dua lapis fosfolipid bersama protein serta rantai karbohidrat.

Membran plasma ini mempunyai peran sebagai sebuah pendukung bentuk sel, pelindung, pengatur dari pergerakan zat keluar ataupun masuk sel. Selain itu, juga sangat berperan agar bisa menjaga homeostatis sel.

Plastida

gambar plastida

Plastida yang pada umumnya sudah ditemukan pada sel tumbuhan serta ganggang.

Plastida ini sudah berperan sebagai pembuat serta penyimpan berbagai macam senyawa kimia yang sedang dibutuhkan oleh sel. Plastida juga sudah mengandung pigmen.

Pigmen ini sangat dibutuhkan tumbuhan, misalnya untuk proses fotosintesis. Keberadaan pigmen ini yang membuat tumbuhan nampak menjadi berwarna – warni.

Pada umumnya, plastida itu dikelompokkan dua jenis, yakni kromoplas serta leukoplas.

Kromoplas ini sudah mengandung berbagai macam pigmen. Sedangkan leukoplas ini tak mengandung pigmen.

Kromoplas bisa dibagi lagi menjadi 3 yakno kloroplas, faeoplas, serta rodoplas.

Vesikula

Vesikula ialah sebuah kantung bermembran tunggal yang sangat bermanfaat sebagai penyimpan ataupun transpor zat pada sel.




Perbedaan antara Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel hewan atau sel tumbuhan ialah sama – sama termasuk didalam sel eukariotik.

Meskipun demikian, keduanya mempunyai perbedaan. Adapun untuk perbedaan diantara sel hewan serta sel tumbuhan bisa dijelaskan sebagai berikut.



Sel hewan

Bentuk sel yang sudah dipunyai tak tetap. Tidak mempunyai dinding sel. Tak mempunyai plastida.

Pada umumnya, tak mempunyai vakuola, kalaupun ada, ukuran vakuolanya sangat kecil serta bersifat sementara. Mempunyai sentrosom serta lisosom.

Sel tumbuhan

Bentuk sel yang dipunyai ialah tetap. Mempunyai dinding sel. Mempunyao plastida.

Mempunyai vakuola yang ukuran besar. Tak mempunyai sentrosom serta lisosom.



CATATAN :
SEL HEWAN




SEL TUMBUHAN 






------------------------------------------------------------