Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun.
1. AKAR
Akar adalah anggota konten di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju isi bumi kormus.
Adalah anggota tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke cairan (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
Tidak berbuku-buku, aci juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian yang lain
Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan anggota permukaan tanah
Wujud ujungnya seringkali meruncing, sampai lebih mudah untuk menembus tanah
Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan prosedur cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. #sebagai contoh ; wortel, ubi dan sebagainya dalam wujud umbi-umbian.
Fungsi akar
Fungsi akar bagi tumbuhan:
Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya
Untuk menyerap cairan dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah
Mengangkut cairan dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang membutuhkan santo
Pada sebagian macam tumbuhan berada yang berfungsi sebagai alat respirasi, contohnya tumbuhan bakau
Pada sebagian macam tumbuhan, berada yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Contohnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari anggota akar mampu tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Modifikasi akar
Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas cairan seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifitAnggrek.
Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan macam tropik.
Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan macam parasit seperti benalu.[1]
Struktur Bagian Luar Akar (Morfologi akar)
Untuk lebih jelasnya berikut ini struktur bagian luar akar (morfologi akar) yang terdiri dari:
Leher akar atau pangkal akar Leher akar merupakan bagian akar yang menghubungkan antara akar dengan batang tumbuhan.
Batang akar Batang akar merupakan bagian akar yang terletak antara leher akar dan ujung akar.
Cabang-cabang akar Cabang akar merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang tetapi tumbuh dari akar utama.
Rambut akar Rambut akar atau bulu-bulu akar merupakan rambut-rambut halus yang bercabang-cabang yang tumbuh dari sel-sel kulit luar (epidermis). Rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek, fungsinya untuk memperluas daerah penyerapan air dan mineral.
Ujung akar Ujung akar merupakan bagian paling bawah dari akar tumbuhan yang dilindungi oleh tudung akar ( kaliptra).
Tudung akar ( kaliptra) Tudung akar terletak di bagian paling ujung dan berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah.
Struktur Bagian Dalam Akar (Anatomi akar)
Untuk lebih jelasnya berikut ini struktur bagian dalam akar (anatomi akar) yang terdiri dari:
Epidermis Epidermis merupakan bagian terluar dari akar. Susunan sel-sel epidermis rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Sebagian sel epidermis membentuk rambut akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Rambut akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar yang bertugas menyerap air dan garam mineral. Pertumbuhan rambut akar memperluas permukaan akar sehingga penyerapan lebih efisien. Jaringan epidermis akar merupakan lapisan yang hanya terdiri dari satu lapisan sel. Keadaan sel-sel yang menyusun epidermis akar sangat rapat, tetapi karena dinding sel epidermisnya tipis, akar mudah ditembus oleh air. Air dan garam-garam mineral yang terlarut di dalamnya masuk pertama kali melalui rambut-rambut akar, bagian di antara epidermis akar, atau melalui dinding sel epidermis akar itu sendiri. Rambut akar merupakan hasil dari penonjolan epidermis yang arahnya ke luar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini maka permukaan dinding sel akan semakin bertambah luas, sehingga proses penyerapan air akan lebih efisien. Jaringan epidermis pada akar tumbuhan tidak mengandung kutikula. Pada tanaman anggrek terdapat akar yang disebut akar gantung (akar udara). Akar udara ini dapat berkembang menjadi velamen, yaitu jaringan yang hanya terdiri atas beberapa lapis sel.
Korteks Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang membentuk beberapa lapisan. Pada korteks ini terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks tersusun oleh sel-sel yang susunannya longgar, yang menghasilkan ruang di antara sel-selnya disebut rongga antarsel. Rongga antarsel bermanfaat untuk proses pertukaran gas. Dinding-dinding sel pembentuk korteks keadaannya tipis, hal ini memberikan kelancaran pada proses pertukaran gas. Di samping itu, di dalam sel korteks kadang-kadang terdapat butir-butir zat tepung. Korteks terletak di bawah epidermis. Sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antarsel yang berperan dalam pertukaran gas. Jaringan-jaringan pada korteks antara lain parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis Endodermis merupakan jaringan antara korteks dengan silinder pusat atau stela. Sebagian besar sel endodermis memiliki bagian seperti pita yang mengandung gabus (zat suberin) atau zat lignin. Bagian ini disebut pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melewati protoplasma yang melekat pada pita kaspari. Jadi jaringan endodermis ini berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Silinder pusat/stele Silinder pusat/ stele merupakan bagian terdalam dari struktur anatomi akar. Susunan silinder pusat dari dalam keluar meliputi stele, xilem, kambium, floem dan perisikel. Silinder pusat atau stele berfungsi sebagai alat angkut air dan mineral dari akar yang kemudian dilanjutkan oleh berkas pengangkut xilem. Didalam stele, terdapat berkas pengangkut, yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Sedangkan floem berfungsi mengangkut/mengedarkan hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan. Xilem dan floem letaknya berselang-seling dengan dibatasi oleh kambium.
Pada akar tumbuhan dikotil, kambium terdapat didalam berkas pengangkut diantara xilem dan floem. Kambium kearah luar membentuk floem dan kambium kearah dalam membentuk xilem. Adanya kambium menyebabkan pertumbuhan membesar.pada akar dikotil yang masih muda. Sedangkan empulur letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut yang terdiri atas jaringan parenkim. Empulur hanya terdapat pada akar tumbuhan dikotil. Lapisan terluar dari stele adalah perisikel. Fungsi perisikel adalah untuk membentuk cabang-cabang akar.
Jenis dan Macam Akar Tumbuhan
Bentuk-bentuk akar pada tumbuhan menjadi salah satu pembeda dalam pengelompokan tumbuhan tingkat tinggi. Pada saat biji berkecambah, bakal akar (radikula) berkembang menjadi akar lembaga. Secara umum, akar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Akar Tunggang Tumbuhan
dimiliki oleh akar tumbuhan dikotil, sedangkan Jenis akar serabut dimiliki olehakar tumbuhan monokotil. Pada Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah.
Akar tunggang umumnya dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil) yang diperbanyak secara generatif dengan biji. Jenis akar ini mempertahankan akar lembaganya. Akar lembaga berkembang menjadi akar pokok (primer) yang akan bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga ini disebut akar tunggang (radix primaria) yang memiliki percabangan.
Akar Serabut Tumbuhan
Sementara pada jenis akar serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanyamemiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabangsebanyak banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, bentuknyamirip benang-benang. Sedangkan jenis perakaran adventif, merupakan akar yangtumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan).
Akar serabut umumnya dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Akar serabut berbentuk seperti serabut-serabut kelapa, kecil, dan panjang. Namun perakaran tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara vegetatif juga berupa akar serabut. Akar serabut terbentuk dari akar lembaga yang mati dan tumbuh akar-akar baru yang memiliki ukuran yang relatif sama dan keluar dari pangkal batang.
Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagianyang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious. Akar liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contohialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.
Struktur dan Jaringan akar terdiri atas : leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra). tumbuh dari ranting. Pada umumnya daun berwarna hijau (karena mengandung klorofil) dan berfungsi sebagai penyerap energi dari cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Hampir semua tanaman menggunakan daun sebagai tempat utama dalam memproduksi bahan makanan daun merupakan tempat utama produksi makanan untuk tanaman.Struktur dalam daun yang mengubah energi dari cahaya matahari menjadi energi kimia sehingga dapat digunakan sebagai bahan makanan bagi tanaman.
Hampir pada setiap daun memiliki zat warna hijau daun yang disebut klorofil. Klorofil sendiri adalah molekul dalam daun yang memanfaatkan energi dari sinar matahari untuk mengubah H2O (air) dan CO2 (gas karbon dioksida) menjadi O2 (oksigen) dan gula. Proses pengubahan energi dari cahaya matahari menjadi bahan makan tumbuhan di dalam daun tadi disebut dengan fotosintesis.
Contoh dan Jenis Akar Berdasarkan Fungsinya
Fungsi utama akar adalah sebagai organ penyerap air dan hara mineral. Namun, terdapat fungsi lain dari akar tumbuhan. Menurut fungsinya tersebut, akar dibedakan menjadi:
1. Akar gantung atau akar udara (radix aereus)
Akar gantung terdapat di atas permukaan tanah, melekat pada batang, menggantung, tumbuh menjuntai ke arah tanah. Akar ini berfungsi untuk menyerap air dan gas dari udara (bernafas). Contoh tumbuhan yang memiliki akar gantung ini yaitu pohon beringin dan tanaman anggrek.
2. Akar pembelit (cirrhus radicalis)
Akar ini membelit batang pokok tempat melekatnya tumbuhan. Berfungsi untuk membelit penunjang dari tumbuhan merambat. Contohnya tumbuhan yang memiliki akar pembelit adalah panili.
3. Akar napas (pneutophora)
Akar nafas merupakan bagian akar yang tumbuh keluar dari batang bagian bawah yang sebagian menyembul keluar dan sebagian lagi tumbuh di dalam tanah. Bagian akar yang menyembul keluar merupakan tempat masuknya udara melalui celah-celah permukaan akar. Contoh tumbuhan yang memiliki akar napas ini yaitu bakau dan pandan.
4. Akar pelekat (radix adligans)
Akar ini tumbuh dari ruas atau buku-buku batang serta tumbuh melekat dan memanjat pada batang . Berfungsi membantu tumbuhan memanjat untuk menempel pada penunjangnya. Contoh: sirih
5. Akar penghisap (haustorium)
Akar ini mempunyai fungsi sebagai penyerap air, hara mineral, dan makanan dari batang pohon yang ditumpanginya. Tumbuhan dengan akar ini hidup sebagai parasit. Contohnya seperti pada akar benalu.
6. Akar tunjang
Akar tunjang tumbuh di bagian bawah batang. Akar ini tumbuh ke segala arah. Gunanya untuk menunjang agar batang tidak rebah. Contohnya pada tanaman bakau dan pandan.
7. Akar lutut
Sebagian akar ini tumbuh di atas tanah kemudian tertanam di dalam tanah, timbul tenggelam seperti bentuk gelombang yang berfungsi sebagai alat pernapasan . Contohnya yaitu tanaman bruguiera parvifolia
8. Akar banir
Bagian akar ini tumbuh tinggi di atas permukaan tanah, berbentuk pipih seperti papan. Akar banir adalah akar yang berbentuk seperti papan menonjol di bagian pangkal pohon berukuran lebih besar dari batang pohonnya. Akar banir memiliki fungsi untuk membantu tegak berdirinya batang tumbuhan. Kebanyakan pohon yang memiliki akar jenis ini adalah pohon yang tumbuh di hutan tropis. Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu sukun, pohon kenari dan pohon randu.
Akar Monokotil
Akar monokotil adalah akar adventif seperti rambut, yang tidak memiliki akar tunggang. Akar radikal atau akar primer dari monokotil digantikan oleh akar adventif pada tahap awal. Akar monokotil memiliki empulur di pusat. Dalam tumbuhan monokotil, pertumbuhan sekunder tidak ada, membuat tanaman muda dan tua memiliki tampilan sama. Akar memiliki tiga daerah yang berbeda yaitu, epidermis, korteks dan bundel vaskuler.
Epidermis adalah lapisan terluar, yang terdiri dari sel-sel parenkimatik. Rambut akar dimulai pada lapisan ini, dan mereka uniseluler. Korteks, yang lebih tebal dibandingkan dengan korteks pada tumbuhan dikotil, juga terdiri dari sel-sel parenkimatik dan berbentuk sel barel.
Korteks terluar terdiri dari sel parenkimatik tersusun secara longgar dan lapisan dalam sebagian besar korteks, yang disebut endodermis, terdiri dari sel-sel berbentuk barel. Bagian dalam setelah endodermis ada Perisikel. Akar lateral dimulai dari Perisikel tersebut. Jaringan pembuluh angkut yaitu floem, dan xilem disusun secara bergantian seperti cincin.
Akar dikotil
Jaringan-Jaringan Penyusun Batang Dikotil Beserta Letak dan Fungsinya
Akar dikotil memiliki dua fase pertumbuhan yaitu fase pertumbuhan primer dan fase pertumbuhan sekunder. Ketika benih tumbuh, akar radikal menjadi akar tunggang yang dikombinasikan dengan akar lateral.
Epidermis, endodermis dan korteks juga ada dalam akar dikotil, yang memiliki fungsi dan struktur yang sama. Namun, xilem dan floem dipisahkan oleh parenkim penghubung, yang kemudian menjadi jaringan pembuluh angkut.
Empulur berkurang atau tidak ada pada akar dikotil. Dari sel-sel Perisikel dan jaringan penghubung, gabus kambium dan kambium vaskular berasal dari fase pertumbuhan sekunder akar dikotil.
Kambium vaskular timbul antara xilem dan floem, dan membentuk sel-sel di dalam dan di luar dari kambium. Sel, yang tumbuh di dalam kambium, membentuk xilem sekunder dan sel terbentuk di luar floem sekunder berupa tanaman yang meningkatkan ketebalan akar. Dengan tekanan itu, gabus kambium membentuk periderm.
Perbedaan Akar dikotil dan akar monokotil
Apa perbedaan antara Akar dikotil dan akar monokotil?
akar dikotil memiliki akar tunggang dengan akar lateral, sedangkan akar monokotil memiliki sistem akar adventif, dan tidak memiliki akar tunggang.
akar monokotil tidak memiliki pertumbuhan sekunder, sedangkan akar dikotil memiliki dua fase pertumbuhan.
Dalam pertumbuhan sekunder akar dikotil memiliki kambium vaskular dan kambium gabus, yang berasal dari sel-sel Perisikel dan jaringan penghubung, sedangkan akar monokotil kekurangan mereka.
akar monokotil memiliki empulur yang signifikan di tengah, tapi dikotil memiliki baik empulur sangat kecil dibandingkan dengan empulur monokotil atau tidak memiliki empulur.
Karena pertumbuhan kambium vaskular, ketebalan meningkat pada akar, tapi dimensi lateral akar monokotil tidak meningkat.
2. BATANG
Sejatinya, bentuk penampang melintang batang dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni bulat, persegi, serta pipih. Batang tanaman yang berbentuk bulat, seperti contoh pada tanaman bambu serta kelapa. Untuk batang yang memiliki bentuk segi empat contohnya yaitu pada tanaman iler serta markisa, sedangkan untuk batang yang memiliki bentuk segitiga yaitu terdapat pada tanaman rumput teki, dan yang terakhir untuk batang yang memiliki bentuk pipih terdapat pada tanaman kaktus. Batang dalam bahasa latin yaitu caulis artinya salah satu bagian tanaman paling mendasar yang memiliki pembuluh. Batang merupakan bagian terpenting dari tanaman karena merupakan tempat seluruh organ pada tumbuhan bertumpu serta tumbuh.
sifat batang
Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
fungsi batang
Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan
Penopang
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya.
Pengangkut
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Penyimpan
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.
Alat perkembangbiakan
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang.
Morfologi batang
Secara morfologi seperti yang tampak dari luar, batang mempunyai beberapa bagian yang telah dikenal seperti buku atau "node" dan bagian di antara kedua node disebut ruas atau "internode". Dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan mempergunakan batang yang akan dibuat stek batang, bagian-bagian yang perlu diperhatikan adalah ruas dan buku. Perlu ditentukan jumlah ruas yang akan dipergunakan untuk sebuah stek batang. Pada buku atau node akan menjadi titik pertumbuhan tunas atau akar karena disini terkonsentrasi karbohidrat sebagai cadangan makan dalam pertumbuhan.
Batang tumbuhan ada yang berkayu tetapi ada yang tidak, biasanya tumbuhan herba atau tumbuhan yang mempunyai batang semu. Pohon pisang mempunyai batang tetapi tidak terbentuk dari jaringa berkayu. Batang tumbuhan herba biasanya terlihat lunak, berwarna hijau, jaringan kayunya sedikit atau tidak ada sama sekali, mempunyai ukuran batang kecil, dan berumur pendek (annual). Sedangkan batang tumbuhan berkayu umumnya mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras, berkulit tebal, berwarna cokelat, dan berumur panjang (perrenial).
Anatomi batang
Bila sebatang pohon dipotong melintang dapat dilihat struktur anatomi dari batang tersebut. Bila diperhatikan Struktur anatomi batang hampir sama dengan akar. Struktur batang tersebut tersusun dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
Perbedaan secara anatomi batang tumbuhan dapat terlihat dari gambar di bawah. Irisian Melintang Batang tumbuhan herba monokotil mempunyai jaringan yang lebih sederhana dibandingkan dengan batang tumbuhan herba dikotil. Pada batang dikotil terdapat jaringan kambium yang terletak di antara jaringan Xylem dan Phoem.
Batangpohonatau diameternya bertambah besar disebabkan oleh titik pertumbuhan sekunder yang terdapat pada kambium, ke arah sisi luar akan membentuk jaringan Phloem dan ke arah dalam membentuk jaringan Xylem.
Jaringan xylem pada batang sering disebut jaringan pembuluh kayu yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari tanah melalui akar ke daun dan terjadi proses fotosintesis di daun. Hasil dari proses fotosintesis berupa zat makanan (karbohidrat) disebarkan ke seluruh bagian tanaman melalui jaringan phloem atau juga disebut jaringan pembuluh ayak/tapis. Penampang melintang batang pohon yang berkayu mempunyai anatomi yang lebih rumit dibandingkan tumbuhan herba monokotil dan dikotil. Penampang melintang batang pohon berkayu terdiri dari : Kulit batang, phloem primer, phloem sekunder, kambium, xylem primer, xylem sekunder, korteks, pith dan lingkaran pertumbuhan/growth ring (lingkaran tahunan
Lingkaran tahunan dapat dilihat dengan jelas pada pohon-pohon di daerah subtropis (temperate) yang mempunyai empat musim yaitu semi (spring), panas (summer), gugur (autum) dan dingin (winter). Hal ini terjadi karena pada musim dingin terjadi pertumbuhan yang sangat lambat bahkan bisa terjadi dormansi menghasikan warna kayu lingkaran pertumbuhan yang lebih gelap. Namun padadaerah tropishanya terdapat musim hujan dan panas dimana pertumbuhan dapat berlangsung terus.
LATAK DAN FUNGSI JARINGAN PENYUSUN BATANG DIKOTIL
LETAK DAN FUNGSI JARINGAN PENYUSUN BATANG MONOKOTIL
3. DAUN
Daun merupakan organ tumbuhan yang menjadi tempat berlangsungnya proses
fotosintesis. Berdasarkan ada tidaknya jaringan palisade, ada dua tipe daun, yaitu
daun dorsiventral dan daun isobilateral.
Daun dorsiventral adalah daun yang hanya memiliki jaringan palisade
(jaringan tiang) pada sisi atas saja. Akibatnya, daun bagian atas tampak lebih
gelap dibandingkan dengan bagian bawahnya.
Daun isobilateral adalah daun yang permukaan atas dan bawahnya memiliki
struktur yang seragam.
Daun menjadi kokoh karena adanya tulang-tulang daun.
Ada empat macam
pertulangan daun, yaitu menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar.
1. Pertulangan daun menyirip, contohnya daun mangga.
2. Pertulangan daun menjari, contohnya daun pepaya.
3. Pertulangan daun melengkung, contohnya daun eceng gondok.
4. Pertulangan daun sejajar, contohnya daun kelapa.
Fungsi daun bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
b. Sebagai alat pengeluaran air melalui gutasi.
c. Sebagai alat pengeluaran uap air dalam proses transpirasi.
d. Menyerap CO2 dan melepaskan O2 pada saat fotosintesis.
e. Alat respirasi bagi tumbuhan.
f. Tempat menyimpan cadangan makanan.
Daun dikatakan sebagai daun lengkap jika memiliki bagian-bagian berikut:
1) Helaian daun adalah bagian berupa lembaran yang bentuknya
bermacammacam. Helaian daun menjadi tempat utama berlangsungnya proses
fotosintesis.
2) Pelepah daun adalah bagian pangkal atau bawah daun yang membungkus
batang. Pelepah daun juga berfungsi untuk mendudukkan daun pada batang.
3) Tangkai daun adalah bagian yang menempel pada batang dan berfungsi
sebagai penopang helaian daun.
Contoh tumbuhan yang memiliki daun lengkap
adalah daun bambu (Bambusa sp.), sedangkan contoh tumbuhan yang tidak
memiliki daun lengkap adalah daun mangga.
Secara umum, daun memiliki bagian-bagian seperti epidermis, jaringan dasar
(mesol), jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretoris.
a) Epidermis
Epidermis merupakan jaringan yang terdapat di permukaan atas dan
permukaan bawah daun. Jaringan epidermis terdiri atas selapis sel atau
beberapa lapis sel. Sel-sel jaringan epidermis daun umumnya tidak memiliki
klorofil, kecuali yang sudah bermodikasi menjadi sel penjaga stomata. Sel
penjaga stomata adalah sepasang sel yang membentuk bukaan dari stomata.
Dinding sel epidermis yang menghadap ke lingkungan luar akan mengalami
penebalan dari bahan lignin dan kutin membentuk lapisan kutikula.
b) Jaringan mesofill
Jaringan mesofil merupakan jaringan yang terletak di antara epidermis atas
dan epidermis bawah daun. Pada kebanyakan daun dikotil, jaringan mesofil
berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan spons, sedangkan pada daun
monokotil umumnya tidak.
•Jaringan palisade, terdiri atas selapis sel atau lebih, berbentuk silindris,
tersusun rapat, dan banyak mengandung klorofil.
• Jaringan spons, terdiri atas sel-sel dengan bentuk yang tidak
teratur,berdinding tipis, memiliki ruang antarsel yang besar, serta memiliki
klorofil lebih sedikit dibandingkan dengan jaringan palisade.
c) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut terdapat pada tulang daun. Selain berfungsi untuk
engangkutan, jaringan pengangkut juga berfungsi sebagai penguat daun.
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Pada tulang daun, xilem
terletak di bagian atas floem atau di sebelah dalam. Sementara itu, floem
terletak di bagian bawah xilem atau di sebelah luar. Hal ini terjadi karena
tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang.
d) Jaringan penguat
Jaringan penguat terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim
umumnya terdapat di sekitar ibu tulang daun dan tepi daun dikotil. Sementara
serabut-serabut sklerenkim umumnya banyak ditemukan pada berkas
engangkut tumbuhan monokotil.
e) Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris dapat berupa saluran kelenjar, sel resin, sel mirosin, sel
tanin, saluran getah, dan sel-sel kristal. Contoh jaringan sekretoris adalah
kelenjar minyak pada daun jeruk (Citrus sp).
Daun monokotil dan dikotil memiliki perbedaan, baik pada struktur luar maupun
struktur dalamnya.
Untuk memahami perbedaan antara keduanya, perhatikan
penjelasan berikut.
1) Daun monokotil
Daun monokotil umumnya memiliki pertulangan daun sejajar atau
melengkung. Pada pertulangan daun sejajar, daun memiliki bentuk seperti pita,
misalnya pada daun rumput-rumputan. Sementara itu, pada pertulangan daun
melengkung, daun memiliki bentuk bulat atau seperti hati, misalnya pada daun
eceng gondok.
Struktur dalam daun monokotil terdiri atas epidermis, mesofil,
dan jaringan pengangkut.
a) Epidermis
Epidermis daun monokotil terdiri atas epidermis atas dan epidermis
bawah. Epidermis daun monokotil tersusun dari selapis sel, dengan
dinding sel yang menghadap ke luar mengalami penebalan membentuk
lapisan kutikula.
b) Mesofil
Pada daun monokotil, umumnya mesofil tidak terdiferensiasi menjadi
jaringan palisade dan spons. Oleh karena itu, daun monokotil umumnya
digolongkan ke dalam tipe isobilateral. Sel-sel mesofil berbentuk
isodiametris, berdinding tipis dan tersusun rapat, serta memiliki kloroplas.
Ruang antarsel pada daun monokotil berkembang dengan baik.
c) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun monokotil memiliki tipe yang sama
dengan jaringan pengangkut pada batangnya, yaitu kolateral tertutup.
Xilem yang terdiri atas trakea menghadap ke permukaan atas daun.
Sementara floem yang terdiri atas sel buluh tapis dan sel pengiring
menghadap ke permukaan bawah daun. Setiap berkas pengangkut
biasanya diselubungi oleh seludang berkas pengangkut yang terdiri atas
sel-sel parenkim berdinding tipis. Biasanya, sel-sel seludang berkas
pengangkut mengandung butir-butir amilum.
2) Daun dikotil
Daun dikotil umumnya memiliki pertulangan daun menyirip atau menjari.
Struktur bagian dalam daun dikotil terdiri atas epidermis, mesofil, dan jaringan
pengangkut.
a) Epidermis
Epidermis daun dikotil terdiri atas epidermis atas dan epidermis bawah.
Epidermis tersusun dari selapis sel, kecuali pada daun Ficus, terdapatepidermis ganda. Dinding sel yang menghadap ke luar mengalami penebalan
membentuk lapisan kutikula. Stomata memiliki sel-sel penjaga berbentuk
seperti ginjal. Daun dikotil umumnya bertipe dorsiventral, sehingga stomata
paling banyak terdapat pada permukaan bawah daun (hipostomatik).
b) Mesofil
Mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Berbeda
dengan daun monokotil, mesofil daun dikotil berdiferensiasi menjadi
jaringan palisade dan jaringan spons.
Jaringan palisade tersusun dari sel-sel berbentuk silindris yang saling
berdekatan satu sama lain. Akan tetapi, masih terdapat ruang antarsel.
Jaringan palisade terletak di bawah epidermis atas daun. Jaringan ini
mengandung banyak kloroplas sehingga menjadi tempat penting untuk
proses fotosintesis.
Jaringan spons tersusun dari sel-sel berdinding tipis, tidak teratur, dan
memiliki ruang antarsel yang besar. Jaringan spons berfungsi sebagai
tempat pertukaran gas..
c) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun dikotil memiliki tipe yang sama dengan
jaringan pengangkut pada batangnya, yaitu kolateral terbuka. Jaringan
pengangkut terdapat di dekat atau di pusat ibu tulang daun. Xilem terletak di
dekat permukaan atas daun, sedangkan floem terletak di dekat permukaan
bawah daun.
Untuk lebih memahami tentang perbedaan antara daun monokotil dan daun
dikotil, perhatikan tabel berikut.
Struktur anatomi daun monokotil dan dikotil
4. BUNGA
Bunga merupakan organ reproduksi seksual atau generatif pada tumbuhan berbiji
yang berasal dari modifikasi tunas (batang dan daun). Bunga yang lengkap
memiliki bagianbagian berupa dasar bunga, perhiasan bunga (kelopak dan
mahkota), benang sari, dan putik. Pada umumnya, bunga memiliki beberapa sifat,
antara lain adalah mempunyai warna yang menarik, berbau harum, bentuknya
bermacam-macam, dan mengandung madu.
Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif yang menjadi tempat
bersatunya gamet jantan dan gamet betina untuk menghasilkan biji. Bunga sebagai
organ seksual tumbuhan memiliki alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat
kelamin betina berupa putik dengan bakal buah.
Bagian-bagian bunga dapat dibedakan menjadi bagian steril dan bagian fertil.
Bagian steril terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, dan mahkota
bunga.
Sementara bagian fertil terdiri atas benang sari dan putik.
a) Tangkai bunga merupakan cabang batang yang langsung mendukung bunga.
b) Dasar bunga merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya
bagian-bagian bunga yang lain.
c) Kelopak bunga (kaliks) merupakan perhiasan bunga yang letaknya paling
luar dan berfungsi melindungi bunga saat masih kuncup. Kelopak bunga
biasanya berwarna hijau, meskipun ada juga kelopak yang berwarna-warni.
Kelopak bunga tersusun dari beberapa daun kelopak (sepala).
d) Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga yang tampak paling mencolok,
karena berwarna-warni dan berukuran besar. Fungsi mahkota bunga adalah
untuk menarik perhatian serangga agar mengisap madu sekaligus membantu
penyerbukan. Mahkota bunga tersusun dari beberapa daun mahkota (petala).
e) Benang sari atau stamen merupakan alat kelamin jantan pada bunga.
Benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari, terdapat
ruang serbuk sari (mikrosporangium) yang biasanya berjumlah empat buah.
Di dalam ruang serbuk sari, terdapat sel-sel induk yang nantinya mengalami
pembelahan meiosis membentuk serbuk sari (mikrospora).
f) Putik adalah alat kelamin betina pada bunga. Putik terletak di pusat bunga
dan tersusun dari satu atau lebih daun buah (karpela). Putik terdiri atas
kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah. Kepala putik berfungsi sebagai
tempat melekatnya serbuk sari yang jatuh pada bunga. Tangkai putik
berfungsi menghubungkan kepala putik dengan bakal buah.
Hampir seluruh bagian bunga disusun oleh jaringan parenkim. Sel-sel parenkim
penyusun bunga disebut parenkim mesofil. Mesofil terletak di antara epidermis
atas dan epidermis bawah.
Struktur anatomi bunga terdiri atas daun kelopak,
daun mahkota, benang sari, dan putik.
1) Daun kelopak
Daun kelopak umumnya mempunyai struktur yang sederhana. Bagian luar
epidermis daun kelopak dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Seperti struktur
pada daun, sel-sel daun kelopak ini juga mengandung klorofil.
2) Daun mahkota
Daun mahkota mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut yang
kecilkecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu
berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.
3) Benang sari
Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari. Tangkai sari dibentuk oleh
jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola dan
tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari, terdapat
kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata.
4) Putik
Kepala putik dan tangkai putik mempunyai struktur khusus dan sifat fisiologi
yang dapat membuat butir serbuk sari berkecambah pada stigma. Selain itu,
sifat ini juga membuat buluh serbuk sari dapat menembus ovulum.
Bunga pada tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki perbedaan, yaitu pada
jumlah bagian-bagian bunganya.
Bunga monokotil: bagian-bagian bunganya berjumlah 3 atau kelipatan 3.
Bunga dikotil: bagian-bagian bunganya berjumlah 4 atau 5, atau kelipatan dari
kedua angka tersebut
5. Buah
Buah
merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal buah. Buah biasanya
membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan asalnya, buah dibagi menjadi dua
macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1) Buah sejati
Buah sejati adalah buah yang berasal dari perkembangan bakal buah.
Buah
sejati ada tiga macam, yaitu buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah
sejati majemuk.
a) Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dan
satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula
tersusun dari satu atau banyak daun buah, dengan satu atau banyak
ruangan.
Contohnya adalah buah mangga (Mangifera indica, L.) yang mempunyai satu ruang dengan satu biji. Selain itu, ada buah pepaya
(Carica papaya, L.) yang mempunyai beberapa daun buah dengan satu
ruang dan banyak biji.
Buah sejati tunggal dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai
berikut.
1.) Buah sejati tunggal kering, misalnya buah kacang tanah.
2.) Buah sejati tunggal berdaging, misalnya buah kelapa dan buah kenari.
b) Buah sejati ganda
Buah sejati ganda adalah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dan
beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain. Masing-masing bakal
buah akan menjadi satu buah. Contohnya adalah buah cempaka (Michelia
champaca L.).
Buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu
sebagai berikut.
1.) Buah kurung ganda, seperti buah mawar.
2.) Buah batu ganda, seperti buah arbei.
3.) Buah bumbung ganda, seperti buah cempaka.
4.) Buah buni ganda, seperti buah srikaya.
c. Buah sejati majemuk
Buah sejati majemuk adalah buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah.
Akan tetapi, setelah menjadi buah, semuanya akan berkumpul sehingga
tampak seperti satu buah saja. Contohnya adalah buah pandan (Pandanus
tectorius.).
Buah sejati majemuk dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai
berikut.
1.) Buah buni majemuk, seperti buah nanas.
2.) Buah batu majemuk, seperti buah pandan.
3.) Buah kurung majemuk, seperti buah bunga matahari.
2) Buah semu
Buah semu adalah buah yang bukan berasal dari perkembangan bakal buah.
Buah semu terbentuk dari bagian-bagian bunga lain yang menyatu dengan
bakal buah. Akan tetapi, bagian lain dari bunga tersebut justru menjadi bagian
utama dari buahnya.
Buah semu dibedakan menjadi tiga macam, yaitu buah
semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk.
a) Buah semu tunggal
Buah semu tunggal adalah buah yang terjadi dari satu bagian bunga dan
satu bakal buah. Pada buah ini, bagian lain dari bunga akan ikut
membentuk buah, misalnya tangkai bunga pada buah jambu monyet dan
kelopak bunga pada buah ciplukan.
b) Buah semu ganda
Buah semu ganda adalah buah yang terjadi jika pada satu bunga
terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Kemudian,
masing-masing bakal buah tersebut dapat tumbuh menjadi buah. Di
samping itu, ada bagian lain dari bunga yang ikut tumbuh serta menjadi
bagian buah yang mencolok dan berguna.
Contohnya adalah buah arbe
(Fragraria vesca L.)
c) Buah semu majemuk
Buah semu majemuk adalah buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, tetapi dari luar tampak seperti satu buah saja.
Contohnya
adalah buah nangka (Artocarpus integra Merr.) dan keluwih (Artocarpus
communis Forst.)Dinding buah yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada
bunga dikenal sebagai perikarp (perikarpium).
6. Biji
Biji merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal biji. Biji umumnya terdiri
atas bagian-bagian berikut:
1) Kulit biji atau spermodermis berasal dari selaput bakal biji (integumentum).
\t biji pada Gymnospermae terdiri atas tiga lapisan, yaitu sebagai berikut.
2) Kulit luar (sarcotesta), merupakan kulit yang tebal dan berdaging, serta
mengalami perubahan warna dari muda hingga tua.
3) Kulit tengah (sclerotesta), merupakan kulit yang kuat dan keras, berkayu,
serta menyerupai kulit dalam (endokarpium) pada buah batu.
4) Kulit dalam (endotesta), lapisan kulit ini biasanya melekat pada bagian biji
dan berbentuk seperti selaput tipis.
5) Tali pusar, adalah bagian biji berbentuk menyerupai tangkai yang
menghubungkan biji dengan tembuni.
6) Inti biji merupakan bagian inti pada biji yang dikelilingi oleh kulit biji. Inti biji
terdiri atas lembaga (embrio) dan putih lembaga.
7) Lembaga (embrio), merupakan calon individu baru yang akan tumbuh dari
biji pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Bagian-bagian dari
lembaga adalah calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang
lembaga (kaulikulus).
8) Calon akar, disebut juga akar lembaga. Pada tumbuhan dikotil, akar ini akan
tumbuh terus hingga membentuk akar tunggang.
9) Daun lembaga, merupakan daun pertama yang tumbuh pada saat
perkecambahan setelah keluarnya akar lembaga. Fungsi daun lembaga adalah
sebagai tempat penimbunan makanan, sebagai alat untuk melakukan
fotosintesis, dan sebagai alat penghisap makanan dari putih lembaga.
10) Batang lembaga, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu batang lembaga yang
terletak di atas daun lembaga (epikotil) dan batang lembaga yang terletak di
bawah daun lembaga (hipokotil).
11) Putih lembaga, merupakan bagian biji yang berisi cadangan makanan yang
digunakan pada saat perkecambahan. Putih lembaga digunakan saat
tumbuhan belum dapat membuat makanannya sendiri.