Total Tayangan Halaman

Jumat, 20 Agustus 2021

JARINGAN PENGIKAT

                           JARINGAN PENGIKAT


Jaringan ikat merupakan pengikat dan penyokong pada jaringan tubuh lainnya. Jaringan ini lah yang paling banyak ada didalam bagian tubuh manusia yang mempunyai susunan sel berjarak dan tersebar dalam tubuh atau memiliki nama latin matriks ekstraseluler. Serta berkembang melalui mesenkim yang berada pada mesoderm.
Jaringan pengikat dapat disebut juga connective tissue, jaringan penyokong atau anyaman penyokong.

Jaringan Pengikat dapat dibagi ke dalam 3 kategori :

1. Jaringan Pengikat Sebenarnya
2. Jaringan Pengikat Penyokong : Kartilago dan Tulang
3. Jaringan Pengikat dengan Fungsi Khusus : Darah

Sedangkan fungsinya yaitu :
1. mengikat, menghubungkan dan mengisi celah antara jaringan lain
2. sebagai penyokong atau penopang
3. berfungsi khusus

Komponen-komponen yang menyusun jaringan pengikat terdiri atas :

- sel
- substansi dasar
- komponen fibriler

1. SEL
Jaringan pengikat mempunyai bermacam-macam sel terutama dalam jaringan pengikat longgar.

2. SUBSTANSI DASAR
Substansi dasar merupakan substansi yang amorf tempat komponen-komponen lain dari jaringan pengikat terendam. Karl Meyer menyelidiki sifat-sifat kimiawi dari substansi interseluler yang menuntun kepada penemuan komponen utama dari substansi dasar semacam mukopolisakharida yang merupakan karbohidrat. Ternyata mukopolisakharid ini terdiri atas Asam hialuronik yang tidak bergugus sulfat dan Asam Khondroitin sulfurik.

3. KOMPONEN FIBRILER
Dengan mikroskop cahaya komponen fibriler dapat dibedakan dalam :
serabut kolagen
serabut elastis
serabut retikuler.

Serabut Kolagen
Terbentuk dari protein kolagen yang merupakan jenis protein paling banyak terdapat dalam tubuh. Diameternya antara 1 µm – 12 µm dengan rata-rata sebesar eritrosit (7,7 µm).
Serabut kolagen terdiri dari gabungan serabut-serabut yang lebih halus berdiameter 0,3 µm – 0,5 µm yang disebut fibril. Dalam keadaan segar serabut kolagen berwarna putih, oleh karena itu dinamakan pula sebagai serabut putih. Serabut kolagen tahan terhadap tekanan ataupun tarikan, tetapi tidak bersifat lentur. Dengan pewarnaan HE akan terwarna merah muda atau merah.

Serabut ElastisBahan yang menyusun serabut elastis adalah protein elastin yang bersifat sangat tahan terhadap pengaruh kimia. Dalam keadaan segar serabut ini berwarna kuning. Serabut elastis bersifat kenyal dan elastik.
Dengan pewarnaan HE tampak lebih merah jika dibandingkan dengan serabut kolagen. Serabutnya tipis dan panjang dengan ketebalan kurang dari 1 µm sampai beberapa mikron.

Serabut Retikuler
Dalam jaringan pengikat terdapat serabut-serabut halus yang saling berhubungan membentuk anyaman atau jala. Serabut ini banyak dijumpai sebagai kerangka dalam jaringan limfoid dan hemopoietik.

----------------------------------------------------------------

JARINGAN PENGIKAT SEBENARNYA

KLASIFIKASI JARINGAN PENGIKAT

Berdasarkan tingkat diferensiasi jaringan pengikat dapat dibedakan adanya:

1. jaringan pengikat embrional
2. jaringan pengikat dewasa

I. JARINGAN PENGIKAT EMBRIONAL

Dalam embrio terdapat dua jenis jaringan embrional yaitu :
- jaringan mesenkhim dan
- jaringan mukosa.



Jaringan mesenkhim semula terdapat sebagai jaringan pengisi antara lapisan entoderm dan ektoderm dalam embrio. Jaringan inilah yang banyak berkembang menjadi jaringan dasar dewasa khususnya menjadi jaringan pengikat.
Gambaran histologisnya sangat khas, karena sebagian besar tersusun secara longgar sel-sel yang mempunyai tonjolan sitoplasma yang saling berhubungan. Dalam keadaan hidup celah-celah antara sel diisi oleh mukopolisakharid. Kadang-kadang di antara sel-sel tersebut sudah tampak fibril halus.

Jaringan mukosa juga merupakan jaringan embrional hanya terdapat dalam tali pusat, humor vitreus dalam bola mata. Bentuk sel yang menyusunnya berbentuk oval stelat dengan inti berbentuk sesuai dengan bentuk selnya. Di antara sel-selnya tampak serabut-serabut kolagen dan terdapat bahan yang lebih cair yang menyerupai lendir. Pada tali pusat bahan tersebut dinamakan Wharton jelly.

II. JARINGAN PENGIKAT DEWASA

5 jenis jaringan pengikat dewasa yaitu :
- jaringan pengikat longgar,
- jaringan pengikat padat,
- jaringan pengikat retikuler,
- jaringan pengikat berpigmen, dan
- jaringan lemak.

a. Jaringan pengikat longgar


Strukturnya longgar karena komponen sel-selnya dipisahkan oleh substansi interseluler yang nyata. Jaringan pengikat longgar dengan pembuluh kapilernya trsebar luas di seluruh tubuh biasanya memberikan tempat kedudukan bagi sel-sel epitel di atasnya untuk bertumpu atau di sekitar sel-sel kelenjar, serabut saraf. Jaringan pengikat longgar berfungsi untuk menyokong dan memberikan nutrisi kepada sel-sel otot.
Gambaran histologisnya yaitu adanya bermacam-macam sel yang tersebar berjauhan di antara serabut-serabut kolagen dan elastis yang tersusun tidak teratur. Biasanya serabut kolagen berada sebagai berkas-berkas bercabang dan serabut elastis yang lebih tipis tampak lebih kemerah-merahan.
Jenis sel yang terdapat di dalam jaringan pengikat longgar yaitu : fibroblas, sel lemak, plasmasit, makrofag, mastosit, sel-sel mesenkhimbelum berdiferensiasi, sel imigran dan sel pigmen.

Fibroblas
Sel ini berbentuk sebagai kumparan dengan bagian yang membesar mengandung inti yang berbentuk ovoid dengan butir-butir khromatin halus dan sebuah nukleolus. Sitoplasma fibroblas mempunyai tonjolan-tonjolan dan tampak pucat.
Sel yang masih muda lebih banyak tonjolan-tonjolannya. Sitoplasma sekeliling inti lebih basofil karena sel tersebut sedang aktif mensintesis protein. Fibroblas muda mampu mengadakan pembelahan sel. Fibroblas dewasa sedikit kemampuan untuk membelah.

Sel lemakApabila kelompok sel-sel lemak menjadi sangat besar maka terbentuk jaringan lemak. Sel lemak sangat mudah dibedakan terhadap jenis sel lain. Sel lemak telah dapat dibedakan sejak mulai terjadi penimbunan tetes-tetes lemak dalam sitoplasma sampai terjadinya penyatuan yang semakin membesar sehingga inti bersama sitoplasma terdorong ke tepi.

Plasmasit
Sel ini sangat erat hubungannya dengan sistem imunitas karena berasal dari perkembangan limfosit B yang akan menghasilkan antibody. Plasmasit mudah dikenal karena penampilannya yang khas yaitu : berbentuk bulat panjang, inti bulat yang terletak eksentrik. Susunan khromatin dalam inti menyerupai gambaran jari-jari roda, sitoplasma bersifat basofil karena aktif mensintesis antibody yang merupakan protein.

Sel Makrofag
Mempunyai kemampuan memangsa (fagositosis) oleh karena itu berperan dalam pertahanan tubuh. Sitoplasmanya mengandung lisosom yang mengandung enzim guna untuk melisiskan bakteri.
Bentuk sel biasanya oval tetapi tidak tetap. Inti terletak eksentrik. Makrofag berasal dari monosit dalam darah. Apabila benda yang akan difagositosis cukup besar maka beberapa sel makrofag berfusi membentuk sel raksasa atau sel benda asing.

Mastosit (Mast Cell)
Dinamakan mast cell karena terlihat sebagai sebuah sel yang besar yang terisi penuh dengan butir-butir.
Bentuk sel biasanya ovoid dengan inti bulat di tengah. Biasanya inti sulit terlihat karena tertutup oleh butir-butir yang memenuhi sel. Butir-butir tersebut mengandung bahan-bahan seperti heparin, histamin dan berbagai enzim yang diketahui berhubungan dengan gejala alergi anafilaksis.
Terlepasnya buti-butir yang mengandung berbagai zat aktif tersebut disebabkan oleh adanya alergen dan antibody dari kelas IgE yang menempel pada permukaan sel. Gejala yang timbul akibat terlepasnya butir-butir ini antara lain gatal-gatal, udem, sesak nafas.

Sel mesenkhim muda
Dalam jaringan pengikat longgar biasanya dapat diketemukan sel-sel mesenkhim yang belum mengalami diferensiasi.

Sel imigran
Yang dimaksud dengan sel imigran yaitu berbagai jenis sel yang biasanya tidak dijumpai dalam jaringan pengikat longgar tetapi merupakan pendatang dari luar misalnya leukosit, limfosit, monosit.

b. Jaringan Pengikat Padat



Tergantung pada keteraturan komponen serabut penyusunnya, jaringan pengikat padat dibedakan dalam : jaringan pengikat padat ireguler dan jaringan pengikat padat reguler.

Jaringan Pengikat Padat Ireguler

Berfungsi sebagai pembungkus berbagai organ, tendo, serabut saraf, otot dan sebagai dermis pada kulit. Gambaran jaringan ini menunjukkan lalu lalangnya serabut kolagen dari berbagai ukuran dengan sel-sel yang tidak begitu banyak jumlahnya.

Jaringan Pengikat Padat Reguler

Gambarannya sangat berbeda karena komponen fibriler berjalan dalam arah yang sama sesuai dengan kebutuhan mekanik yang diperlukan. Tergantung pada serabut yang paling menonjol dibedakan menjadi : jaringan pengikat padat kolagen reguler dan jaringan pengikat padat elastis.

1. Jaringan Pengikat Padat Kolagen Reguler



Sebagian besar serabut-serabutnya dari jenis kolagen misalnya terdapat sebagai tendo, ligamentum, fascia, aponeurosis dan cornea. Pada tendo terlihat jelas kolagen tersusun memanjang padat. Di antara berkas-berkas serabut kolagen terdapat fibroblas yang seakan-akan terhimpit. Badan sel menjadi lebih panjang dengan tonjolan-tonjolan yang melebar di antara berkas kolagen. Karena tonjolan-tonjolannya seperti sayap maka disebut Flugel Zell (sel sayap).

2. Jaringan Pengikat Padat Elastis


Jaringan pengikat ini misalnya terdapat sebagai : ligamentum flavum, ligamentum vocale, ligamentum nuchae dan ligamentum stylohyoideum. Pada potongan memanjang tampak berkas-berkas serabut elastis tersusun sangat rapat dengan sel-sel fibroblas tersebar di antaranya. Pada potongan melintang jelas sekali adanya sel-sel fibroblas yang terhimpit di antara berkas-berkas serabut elastis yang berbentuk bulat atau bersudut-sudut. Jaringan padat elastis dapat juga berbentuk sebagai lembaran misalnya fascia scarpae pada dinding perut atau sebagai membrana fenestra pada dinding aorta.

c. Jaringan Retikuler



Sebagian besar jaringan ini tersusun oleh serabut retikuler. Biasanya terdapat sel retikuler primitif atau sel makrofag. Serabut bersama sel-selnya membentuk kerangka atau stroma dalam jaringan limfoid dan jaringan mieloid (sumsum tulang).

d. Jaringan Pengikat Pigmen


Termasuk jaringan pengikat khusus yang tidak banyak terdapat dalam tubuh, di antaranya terdapat sebagai Tunica suprachoroidea dan Lamina fusca pada sclera bola mata.

e. Jaringan Lemak



Fungsinya sebagai pelindung terhadap gangguan suhu dan mekanik, serta mempunyai arti penting dalam metabolisme.

1. jaringan lemak putih

Merupakan jaringan lemak yang biasa terdapat. Biasanya berbentuk bulat dan tersusun sangat rapat. Jaringan lemak jenis ini banyak terdapat sebagai jaringan di bawah kulit. Kelompok sel-sel lemak tersebut biasanya membentuk lobulus yang dipisahkan oleh jaringan pengikat padat. Sel-sel lemak yang menyusun biasanya mempunyai sebuah rongga yang besar yang diisi oleh lemak sehingga disebut sel lemak unilokuler, inti sel terdesak ke tepi.

2. jaringan lemak cokelat

Warna jaringan lemak ini mulai cokelat sampai kemerah-merahan. Warna cokelat disebabkan oleh kepadatan sitokhrom dan juga karena banyak mengandung pembuluh darah. Jaringannya tersusun oleh sel-sel lemak yang lebih kecil ukurannya dari sel lemak pada jaringan lemak putih. Sel lemak berbentuk poligonal. Sitoplasmanya lebih jelas terlihat dengan sejumlah tetes-tetes lemak yang menempati dalam rongga yang jumlahnya lebih dari sebuah sehingga disebut sel lemak multilokuler, inti yang bulat terletak eksentrik.
Kalau jaringan lemak putih atau kuning dapat berasal dari jaringan pengikat longgar yang tersebar di seluruh tubuh sepanjang hidupnya, maka jaringan lemak cokelat terbatas pada tempat-tempat tertentu dan terbentuk pada waktu embrio saja. Sehingga jaringan lemak cokelat tidak akan bertambah setelah lahir.



JARINGAN TULANG RANGKA

Meliputi:

  1. Jaringan tulang rawan (kartilago)

Tersusun atas kondrin jernih seperti kanji (terbuat dari fosfat dan muopolisakarida, dihasilkan oleh sel kondroblast pada laluna).

Sel tulang rawan disebut kondrosit

Pada anak-anak, jaringan tulang rawan dihasilkan oleh jaringan mesenkim, sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa (perikondrium)

Terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Tulang rawan hialin

Berwarna putih kebiruan dan transparan.

Mengandung serat elastis.

JARINGAN TULANG RANGKA

Ketika dalam embrio, tulang rawan hialin merupakan rangka sementara, sedangkan pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada pensendian, ujung tulang rusuk, dan saluran pernapasan.

1.Tulang rawan elastis

Mengandung serat elastis berwarna kuning dan perikondrium.

Fungsi: memberi kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan.

Letak: embrio, laring, telinga luar, epiglotis.

2. Tulang rawan fibroblas

Mengandung serat kolagen

Letak: antar tulang belakang dan tendon.

Fungsi: penyokong jaringan.

3. Jaringan tulang sejati.(jaringan tulang dewasa)

Dalam jaringan tulang sejati, terdapat bagian yang disebut:

  1. Osteosit: sel penyusun tulang sejati
  2. Osteoblas: penghasil osteosit
  3. Fibroblas: asal osteoblas
  4. Lamela: lapisan konsentris tempat osteosit
  5. saluran Havers: Lamela yang mengelilingi kapiler, vena, dan arteri
  6. Lakuna: ruang antara lamela dimana terdapat osteosit.
  7. saluran Volkman: saluran penghubung saluran Havers.
  8. kapiler kanalikuli: penghubung osteosit/
  9. osteoklas: bagian yang akan menghisap osteosit yang sudah mati.

Tulang sejati mengandung senyawa:

  1. kalsium klorida
  2. kalsium fosfat
  3. magnesium klorida
  4. barium sulfat

Fungsi tulang sejati:

  1. penyokong
  2. tempat meleatnya otot
  3. pelindung organ yang lunak

Dalam tubuh, tulang sejati dikempokkan menjadi:

  1. tulang kompak: tidak berongga
  2. tulang spongiosa: memiliki struktur yang berongga

 

JARINGAN DARAH

Darah tersusun atas:

1. matriks berupa cairan yang disebut plasma.

Mengandung air, garam, dan protein terlarut.

2. Sel, terbagi menjadi:

a. Sel darah merah (eritrosit)

Mengandung hemoglobin
Berperan dalam pengikatan dan membawa oksigen ke seluruh tubuh

b. Sel darah putih (leukosit)

Berperan dalam pertahanan tubuh
Terbagi lagi menjadi limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil.

c. Keping darah (trombosit)

Berperan dalam proses pembekuan darah.

 

JARINGAN LIMFA


  • Terdiri atas sel-sel limfosit dan granulosit serta serat retikuler.
  • Fungsi: mengangkut cairan jaringan, lemak, protein, dan zat-zat dari jaringan ke sistem peredaran.
  • Letak: timus, tonsil, dan kelenjar limfa.

 

JARINGAN SARAF

Kalau kita jatuh, kita pasti merasakan sakit. Kalo kita minum susu, pasti terasa manis. Nah, ada yang taukah apa yang menyebabkan kita merasakan rasa-rasa itu? Yupp, beneeeeer banget. Karena ditubuh kita ada yang namanya jaringan saraf. Mau tau lebih banyak tentang jaringan saraf? Let’s check this out guys :D.



Jaringan saraf tersusun sel saraf yang disebut neuron. Fungsi neuron yaitu menerima dan meneruskan rangsangan dari bagian satu tubuh ke bagian tubuh yang lain. neuron terdiri atas:

  1. badan sel (perikarion)
  2. penjuluran sitoplasma (prosesus)

penjuluran sitoplasma meliputi:

  • dendrit: serabut pendek yang berperan dalam menerima dan memasukkan rangsangan ke badan sel.
  • neurit (akson):  serabut panjang yang berfungsi menghantarkan impuls/rangsangan dari badan sel ke neuron lain.

akson dibungkus oleh sel Schwann.
Antara akson suatu neuron dengan dendrit suati neuron lain dihubungkan oleh sinapsis.

Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi:

  1. neuron sensorik

Fungsi: menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat.

  1. neuron motorik

Fungsi: membawa impuls dari saraf pusat ke efektor.

  1. neuron asosiasi

Fungsi: menyampaikan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.

 


JARINGAN OTOT

  • Tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serabut otot.
  • Fungsi: menggerakkan tulang
  • Memiliki protein kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril disusun oleh aktin dan miosin. Miofibril menyebabkan otot dapat berontraksi.

Pada vertebrata, jaringan otot dapat dibedakan menjadi:



  1. Jaringan Otot Rangka/Otot Lurik
  • Memiliki serabut-serabut kontraktil gelap (anisop) dan terang (isotrop) yang saling bertindih.
  • Berbentuk memanjang, silindris
  • Berinti banyak di tepi
  • Bekerja dibawah kesadaran
  • Dapat berkontrasi dalam waktu yang cepat
  • Melekat pada tulang, lidah, bibir, kelopak mata
  1. Jaringan Otot Polos
  • Berbentuk memanjang, seperti gelendong, ujung lancip
  • Berinti satu di tengah
  • Bekerja di luar kesadaran
  • Konstraksi lamban, tidak cepat lelah, dapat berkontraksi dalam jangka waktu yang lama
  • Letak: pembuluh darah, lambung
  1. Jaringan Otot Jantung
  • Tersusun oleh serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan.
  • Inti sel terletak di tengah dan berjumlah lebih dari 1.
  • Memiliki discus interkalaris (pertemuan antara dua sel otot)
  • Kontraksi tidak dibawah kesadaran (involunteer)
  • Letak: jantung