Total Tayangan Halaman

Selasa, 12 Januari 2021

SISTEM EKSKRESI-2

 

Pengertian, Struktur dan Fungsi Hati Manusia

Pengertian Hati

Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem pencernaan.


Hati yaitu organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. Beratnya 1.500 gram atau 2,5% dari berat badan orang dewasa normal.


Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu: lobus kanan atas, lobus caudatus, dan lobus quadratus.


Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% dari massa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.


Secara fisiologis, fungsi utama dari hati

Hati atau hepar merupakan kelenjar yang terbesar dan salah satu kelenjar terpenting dalam tubuh manusia. Hati ada yang berwarna merah tua dan ada juga yang berwarna merah kecoklatan. Pada orang dewasa beratnya sekitar 2 kg. Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan tepat dibawah diafragma atau sekat rongga dada.


Hati merupakan pabrik bahan kimia yang melakukan lebih dari 500 ragam proses. Hati memperoleh darah dari usus melalaui vena porta. Pada waktu keluar dari hati, darah telah dibersihkan dari racun dan kotoran. Hati pun menyimpan beberapa vitamin dan mineral untuk digunakan oleh kita bila diperlukan. Seseorang tidak dapat hidup lebih dari 24 jam jika hatinya berhenti bekarja.

Anatomi Fisiologi Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh, beratnya 1-2,3 kg. Hati berada di bagian atas rongga abdomen yang menempati bagian terbesar region hipokondriak di bawah diafragma. Setiap lobus tersusun dari lobulus yang berbentuk polihedral (segi banyak).

Anatomi Hati


Tiap lobulus terdiri atas sel-sel hati yang di gabung bersama oleh jaringan hati. Bagian depan dilindungi oleh iga-iga. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh.Hati terbungkus dalam  kapsul tipis yang tidak elastic dan sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum. Lapisan peritoneum membentuk ligament penunjang yang melekatkan hati pada permukaan inferior diafragma. Hati memiliki empat lobus. Dua lobus yang berukuran paling besar dan jelas terlihat adalah lobus kanan yang berukuran lebih besar, sedangkan lobus yang berukuran lebih kecil, berbentuk baji, adalah lobus kiri. Dua lobus lainnya adalah lobus kaudatus dan kuadratus yang berada di permukaan posterior. Fisura porta merupakan nama yang diberikan untuk permukaan posterior hati dimana banyak struktur yang masuk dan keluar kelenjar.


Lobulus merupakan penyusun lobus hati yang berbentuk heksagonal atau segi enam di bagian luarnya dan dibentuk oleh hepatosit yang berbentuk kubus disusun dalam pasangan kolom sel yang menyebar pada vena sentral. Sinusoid (pembuluh darah dengan dinding yang tidak lengkap) memiliki 2 pasang yang berisi campuran darah dari cabang – cabang kecil vena porta dan arteri hepatica. Susunan ini memungkinkan darah arteri dan darah vena porta (dengan konsentrasi nutrien yang tinggi) bercampur dan berdekatan dengan sel hati. Diantara sel yang melapisi sinusoid, terdapat makrofag (sel Kupffer) yang memiliki fungsi menelan dan menghancurkan sel darah yang rusak dan partikel asing yang ada di aliran darah yang menuju hati.


Darah mengalir dari sinusoid ke vena sentral dan vena sentrylobular yang bergabung dengan vena dari lobulus lain, membentuk vena besar hingga akhirnya vena ini membentuk vena hepatica, yang meninggalkan hati menuju vena cava inferior.  Ini berarti bahwa tiap kolum hepatosit memiliki sinusoid darah pada salah satu sisi dan kalikili di sisi lainnya. Duktus hepatica kiri dan kanan dibentuk kanalikuli bilier yang bergabung untuk mengalirkan empedu dari hati. Di tiap lobulus juga memiliki jaringan limfoid dan sistem pembuluh limfe.  Hati juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.


Metabolisme protein terdiri atas tiga proses:

  • Deaminasi asam amino melibatkan beberapa proses: menyingkirkan bagian nitrogen dari asam amino yang tidak diperlukan untuk membentuk protein baru, pemecahan asam nukleat menjadi asam urat, yang disebut asam nukleat.
  • Transaminasi merupakan penyingkiran bagian nitrogen asam amino dan melekatkan asam amino pada molekul karbohidrat untuk membentukasam amino non-esensial.
  • Sintesis protein plasma dan sebagian besar factor pembekuan darah dari asam amino.

Pengaruh hati terhadap darah

  1. Hati membentuk sel darah merah pada masa janin.
  2. Hati menghancurkan sebagian sel-sel darah merah yang sudah tua(± 100 hari).
  3. Hati menyimpan hematin yang diperlukan untuk menyempurnakan sel darah merah baru.
  4. Hati membuat sebagian besar protein plasma(albumin&globulin).
  5. Hati membersihkan bilirubin dari darah.
  6. Hati membuat protrombin dan fibrinogen yang berperan pada penggumpalan darah.

Enzim Hati

  • Alanine aminotransferase ( ALT )
    ALT lebih spesifik untuk kerusakan hati. Enzim ini biasanya terkandung dalam sel-sel hati. Jika hati terluka,sel-sel hati menumpahkan enzim-enzim kedalam darah, menaikan tingkat-tingkat enzim dalam darah dan menandai kerusakan hati. Aminotransferase-aminotransferase mengkatalisasi reaksi-reaksi kimia dalam sel – sel dimana suatu kelompok amino ditransfer dari suatu molekul donor ke suatu molekul penerima. ALT adalah enzim yang dibuat dalam sel hati ( hepatosit ), jadi lebih spesifik untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain. Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada kerusakan pada selaput sel hati. Setiap jenis peradangan hati dapat menyebabkan peningkatan pada ALT. Peradangan pada hati dapat disebabkan oleh hepatitis virus, beberapa obat, penggunaan alkohol, dan penyakit pada saluran cairan empedu.

  • AST (Enzim aspartate aminotransferase )
    Enzim mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung, ginjal dan otak. Jadi tes ini kurang spesifik untuk penyakit hati. Dalam beberapa kasus peradangan hati, peningkatan ALTdan AST akan serupa.


  • Fosfatase alkali
    Meningkat pada berbagai jenis penyakit hati, tetapi peningkatan ini juga dapat terjadi berhubungan dengan penyakit tidak terkait dengan hati. Fosfatase alkali sebetulnya adalah suatu kumpulan enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput dalam hati, tetapi juga ditemukan dalam banyak jaringan lain. Peningkatan fosfatase alkali dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat karena alasan apa pun. Di antara yang lain, peningkatan pada fosfatase alkali dapat terjadi terkait dengan sirosis dan kanker hati.


  • GGT
    Sering meningkat pada orang yang memakai alkohol atau zat lain yang beracun pada hatisecara berlebihan. Enzim ini dibuat dalam banyak jaringan selain hati. Serupa dengan Fosfatase Alkali, GGT dapat meningkat dalam darah pasien dengan penyakit saluran cairan empedu. Namun tes GGT sangat peka, dan tingkat GGT dapat tinggi berhubungan dengan hampir semua penyakit hati, bahkan juga pada orang yang sehat. GGT juga dibuat sebagai reaksi pada beberapaobat dan zat, termasuk alkohol, jadi peningkatan GGT kadang kala (tetapi tidak selalu) dapat menunjukkan penggunaan alkohol. Penggunaan pemanis sintetis sebagai pengganti gula.

Anatomi dan Fisiologi Kandung Empedu

Kandung Empedu

  • Anatomi Kandung Empedu

Kandung empedu bentuknya seperti pir, panjangnya sekitar 7 – 10 cm. Kapasitasnya sekitar 30-50 cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat menggembung sampai 300 cc. Organ ini terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Bagian ekstrahepatik dari kandung ampedu ditutupi oleh peritoneum.(yayan 2008) Menurut Pearce ( 2006) bagian-bagian kandung empedu yaitu:

  1. Fundus Vesikafelea
    Bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati, dan sebagian besar tersusun atas otot polos dan jaringan elastik merupakan tempat penampungan empedu.
  2. Korpus Vesikafelea
    Bentuknya terbesar dari kandung empedu dan ujungnya membentuk leher dari kandung empedu

  3. Leher Kandung Empedu
    Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu.

  4. Duktus Sistikus
    Panjangnya + 3 ¾ cm berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum

  5. Duktus Hepatikus, Saluran yang keluar dari leher

  6. Duktus koledukus, Saluran yang membawa empedu ke duodenum

Pasokan darah ke kandung empedu adalah melalui arteri akan terbagi menjadi arteria dan posterior secara khas merupakan cabang dari arteri hepatica kanan, tetapi asal dari arteri sistika bervariasi.  Menurut Pearce, 2006: 206, kandung empedu mempunyai beberapa lapisan yaitu:

  • Lapisan Serosa Peritoneal. Merupakan lapisan luar dari empedu
  • Lapisan otot tak bergaris, Merupakan lapisan tengah dari empedu.
  • Lapisan dalam mukosa atau membrane mukosa

Merupakan lapisan yang bersambung dengan lapisan saluran empedu yang memuat sel epitel silinder yang mengeluarkan sekret masin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak garam empedu atau pigmen karena itu empedunya menjadi pekat.

  • Fisiologi Kandung Empedu

Empedu diproduksi oleh sel hepatosis sebanyak 500-1500 ml per hari. Di luar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu. Dan disini mengalami pemekatan sekitar 50 persen. Pengaliran cairan empedu di atur tiga faktor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi kandung empedu dan tahanan sfingter koledukus. (Baughman,2000).


Cairan empedu merupakan cairan yang kental yang berwarna kuning keemasan kehijauan yang dihasilkan secara terus menerus oleh sel hepar + 500-1000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial yang diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Cairan empedu merupakan suatu media untuk menyekresi zat tertentu yang tidak dapat disekresi oleh ginjal. (Syaifuddin, 2009). Menurut Syaifuddin (2009) unsur-unsur cairan empedu yaitu:


  1. Garam-garam empedu
    Disintesis oleh hepar, berasal dari kolesterol, suatu alcohol steroid yang banyak dihasilkan hati dan berfungsi membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase dari pankreas

  2. Sirkulasi Antero Hepatik
    Garam empedu (pigmen) diabsorpsi oleh usus halus masuk ke dalam vena partu di alirkan ke hati untuk digunakan ulang

  3. Pigmen Empedu
    Pigmen empedu merupakan hasil utama dari pemecahan haemoglobin dari plasma mensekresinya ke dalam empedu

  4. Bakteri Dalam Usus Halus
    Bakteri dalam usus halus mengubah billirubin menjadi urobilin yaitu satu zat yang direabsorpsi dari usus dan di ubah menjadi sterkobilin yang disekresi dalam feses sehingga berwarna kuning.


  • Fungsi empedu

  1. Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental
  2. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel hati jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc yang digunakan untuk mencerna lemak
  3. Memberi warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna pada urin yang disebut urobilin

Menyimpan dan memekatkan empedu. Kandung empedu mampu menyimpan sekitar 40-60 ml empedu. Empedu hati tidak dapat segera masuk ke deudenum; akan tetapi setelah melewati duktus hepatikus, empedu masuk ke duktus sistikus dan kandung empedu. Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan bembuluh darah mengabsorbsi air dan garam-garam anorganik, sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira 5 kali lebih pekat dibandingkan dengan empedu hati. Secara berkala kandung empedu mengosongkan isinya kedalam duodenum melalui kontraksi simultan lapisan otot nya dan relaksasi sfingter oddi. Hormone kolesistokinin (CCK) dilepaskan dari sel duodenal akibat hasil pencernaan dari protein dan lipid dan hal ini merangsang terjadinya kontraksi kandung empedu.

Anatomi Pankreas

Anatomi Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dantebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang dariatas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh duasaluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecilcaudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan berlobulus.


  • Bagian Pankreas

  1. Caput Pancreatis, berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica superior serta dinamakanProcessus Uncinatus.
  2. Collum Pancreatis, merupakan bagian pancreas yang mengecil danmenghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatisterletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempatdipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
  3. Corpus Pancreatis, berjalan ke atas dan kiri, menyilang garistengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.
  4. Cauda Pancreatis, berjalan ke depan menuju ligamentumlienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.

  • Fisiologi Pankreas

1. Eksokrin

Getah pankreas mengandung enzim -enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat , dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting  dalam menetralkan kimus asam yang keluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.


Enzim-enzim  proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease.Tiga enzim pertama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribunokleat dan deoksinukleat.


Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas yang menghidrolisis pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin untuk pencernaan lemak adalah : lipase pancreas yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol,asam lemak dan kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.


Enzim-enzim protoeletik waktu disintesis dalam sel-sel pancreas berada dalam bentuk tidak aktif : tripsinogen,kimotripsinogen, dan prokarboks peptidase,yang semuanya secara enzimitik tidak aktif.zat-zat ini hanya akan menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran cerna.tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan enterkinase yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan olehtripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapacara yang sama.


Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkansampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lainakan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsininhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granulaenzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinusdan duktus pankreas.


 pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini,efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akut. Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering diikutisyok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas selamahidup.


Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar  pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion bikarbonat,terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak didepan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar ± yaitu air dan ion bikarbonatdalam jumlah besar ± konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145mEq/liter.


Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice, cairan jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak mengandung air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium bikarbonatmemberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice sehingga  menghentikan gerak pepsin dari lambung dan menciptakan lingkungan yangsesuai bagi enzim-enzim dalam usus halus.


Enzim-enzim dalam pancreatic juice termasuk enzim pencernaankarbohidrat bernama pankreatik amilase; beberapa enzim pencernaan proteindinamakan tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase; enzim pencernaan lemak yangutama dalam tubuh orang dewasa dinamakan pankreatik lipase; enzim pencernaanasam nukleat dinamakan ribonuklease dan deoksiribonuklease.Seperti pepsin yang diproduksikan dalam perut dengan bentuk inaktifnyaatau pepsinogen, begitu pula enzim pencernaan protein dari pankreas. Hal inimencegah enzim-enzim dari sel-sel pencernaan pankreas.


Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif dinamakantripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam usus halus oleh suatuenzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus ketika bubur chyme ini tibadalam kontak dengan mukosa. Enzim aktivasi dinamakan enterokinase.Kimotripsin diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin dari bentuk inaktifnya,kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin.Bentuk inaktifnya dinamakan prokarboksipeptidase.


2. Endokrin

Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompok-kelompok kecil selepitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok ini adalah pulau-pulau kecil/kepulauan Langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin adalah  :

  • Insulin
    Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam aminoyang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalamkomposisi asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatuinsulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin bersifat antigenik.


    Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin kemudian dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-granula berlapis membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melaluisuatu proses yang melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran sel, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis.


    Insulin kemudian melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah.Waktu paruh insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit.Insulin berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi. Insulindirusak dalam endosom yang terbentuk melalui proses endositosis. Enzim utamayang berperan adalah insulin protease, suatu enzim di membran sel yangmengalami internalisasi bersama insulin. Efek insulin pada berbagai jaringan:


    a) Jaringan Adiposa
    • Meningkatkan masuknya glukosa
    • Meningkatkan sintesis asam lemak
    • Meningkatkan sintesis gliserol fospat
    • Menungkatkan pengendapan trigliserida
    • Mengaktifkan lipoprotein lipase
    • Menghambat lipase peka hormone
    • Meningkatkan ambilan K+


    b) Otot
    • Meningkatkan masuknya glukosa
    • Meningkatkan sintesis glikogen
    • Meningkatkan ambilan asam amino
    • Meningkatkan sintesis protein di ribosom
    • Menurunkan katabolisme protein
    • Menurunkan pelepasanasam-asam amino glukoneogenik
    • Meningkatkan ambilan keton
    • Meningkatkan ambilan K+


    c) Hati
    • Menurunkan ketogenesis
    • Meningkatkan sintesis protein
    • Meningkatkan sintesis lemak
    • Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunanglukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosa
    Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi pada penderita diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.


  • Glukagon
    Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29nresidu asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil darisel-sel alfa, yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dariglikogen dalam hati dari nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, danasam laktat, menjadi glukosa (glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar gula darah meningkat.
    Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar gula darahmelalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah menurun sampai di bawah normal, sensor-sensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau Langerhans merangsang sel-sel untuk mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat,tidak lama lagi sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat.


    Jika untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan sel-selalfa mensekresikan glukagon secara berkelanjutan, hiperglikemia (kadar guladarah yang tinggi) bisa terjadi. Olahraga dan konsumsi makanan yangmengandung protein bisa meningkatkan kadar asam amino darah jugamenyebabkan peningkatan sekresi glukagon. Sekresi glukagon dihambat olehGHIH (somatostatin).Glukagon kehilangan aktivitas biologiknya apabila diperfusi melewati hatiatau apabila diinkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau otot. Glukagon jugadiinaktifkan oleh inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah bahwa glucagon dihancurkan oleh sistem enzim yang sama dengan sistem yang menghancurkan insulin dan protein-protein lain.


  • Somatostatin
    Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas. Somatostatin menghambat sekresi insulin, glukagon, dan polipeptida pankreas dan mungkin bekerja lokal di dalam pulau-pulau pankreas. Penderita tumor pancreas somatostatin mengalami hiperglikemia dan gejal-gejala diabete lain yang menghilang setelah tumor diangkat.Para pasien tersebut juga mengalami dyspepsia akibat lambatnya pengosongan lambung dan penurunan sekresi asam lanmbung,dan batu empedu ,yang tercetus oleh penurunan kontraksi kandung empedu.


    Sekresi somatostatin pancreas meningkat oleh beberapa rangsangan yang juga merangsang insulin yakni glukosa dan asam amino ,terutama arginin dan leusin.sekresi juga ditingkatkan oleh CCK.Somatostatin dikeluarkan dari pancreas dan saluran cerna ke dalam darah perifer.


  • Polipeptida Pankreas
    Polipeptida pancreas manusia merupakan suatu polipeptida linear yang dibentuk oleh sel F pulau langerhans.Hormon ini berkaitan erat dengan polipeptida YY (PYY), yang ditemukan di usus dan mungkin hormon salurancerna; dan neuropeptida Y, yang ditemukan di otak dan sistem saraf otonom.


    Sekresi polipeptida ini meningkat oleh makanan yang mengandung protein, puasa, olahraga, dan hipoglikemia akut. Sekresinya menurun olehsomatostatin dan glukosa intravena. Pemberian infus leusin, arginin, dan alanintidak mempengaruhinya, sehingga efek stimulasi makanan berprotein mungkindiperantarai secara tidak langsung. Pada manusia, polipeptida pankreasmemperlambat penyerapan makanan, dan hormon ini mungkin memperkecilfluktuasi dalam penyerapan. Namun, fungsi faal sebenarnya masih belumdiketahui.


  • Enzim dalam pancreas

Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum. Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga enzim petama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan, sedangkan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan deoksinukleat.


Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-enzim untuk pencernaan lemak adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol, asam lemak dan kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.


Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas berada dalam bentuk tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang semuanya secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat ini hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran cerna. Tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan enterokinase, yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapa cara yang sama.


Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan sampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lain akan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsin inhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula enzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinus dan duktus pankreas.


Bila pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sejumlah besar sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini, efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akuta. Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering diikuti syok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas selama hidup.


Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion bikarbonat, terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak di depan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar – yaitu air dan ion bikarbonat dalam jumlah besar – konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145 mEq/liter (Ari, 2009).


Struktur Hati

Pada hati terdapat bagian-bagian, diantaranya.

  1. Vena hepatica
  2. Lobus kiri
  3. Jaringan ikat
  4. Saluran hepatica
  5. Kantung empedu
  6. Saluran sairan empedu

Struktur Hati

  • Pembagian hati
    Lobus sinistra: di sebelah kiri bidang median
    Lobus dekstra: di sebelah kanan bidang median
    Lobus kaudatus: di belakang berbatasan dengan pars pilorika, ventrikula, dan duodenum superior

  • Permukaan hati
    Fasies superior: permukaan yang mengahadap ke atas dan ke depan berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma.
    -Fasies inferior: permukaan yang menghadap ke bawah dan ke belakang, mempunyai permukaan tidak rata karena terdapat lekukan fisura transversus.
    -Fasies posterior: permukaan bagian belakangnya terlihat beberapa alur berbentuk garis melintang yang disebut porta hepatis.
    -Fasies lobus sinistra: berhubungan dengan esofagus dekat lobus kaudatus dan berhubungan dengan permukaan depan gaster.


  • Pembuluh darah hati
    Arteri hepatika propia: berjalan ke dalam ligamentum hepato duodelae bersama dengan vena porta dan duktus koledokus menjadi arteri gastrika.
    Arteri gastrika: menuju ke kurvatura minor gaster beranastomosis dengan arteri gastrika sinistra.


  • Pembuluh limfe hati
    Hati menghasilkan cairan limfe sekitar 1⁄3-1⁄2 cairan limfe. Pembuluh limfe meninggalkan hati masuk ke dalam kelenjar limfe.


  • Persarafan hati
    Persarafan hati berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis yang melewati koliakus.


Fungsi Hati

  1. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
    Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.

  2. Membantu metabolisme lemak
    Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton (Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.


  3. Membantu metabolisme Protein
    Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin (bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan senyawa lain.


  4. Menetralisir obat-obatan dan hormon
    Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti penisilin, ampisilin, erythromisin, dan sulfonamide juga dapat mengubah sifat-sifat kimia atau mengeluarkan hormon steroid, seperti aldosteron dan estrogen serta tiroksin.


  5. Mensekresikan cairan empedu
    Bilirubin, yang berasal dari heme pada saat perombakan sel darah merah, diserap oleh hati dari darah dan dikeluarkan ke empedu. Sebagian besar dari bilirubin di cairan empedu di metabolisme di usus oleh bakteri-bakteri dan dikeluarkan di feses.  Dalam proses konjugasi yang berlangsung di dalam retikulum endoplasma sel hati tersebut, mekanisme yang terjadi adalah melekatnya asam glukuronat (secara enzimatik) kepada salah satu atau kedua gugus asam propionat dari bilirubin. Hasil konjugasi (yang kita sebut sebagai bilirubin terkonjugasi) ini, sebagian besar berada dalam bentuk diglukuronida (80%), dan sebagian kecil dalam bentuk monoglukuronida.


    Penempelan gugus glukuronida pada gugus propionat terjadi melalui suatu ikatan ester, sehingga proses yang terjadi disebut proses esterifikasi. Proses esterifikasi tersebut dikatalisasi oleh suatu enzim yang disebut bilirubin uridin-difosfat glukuronil transferase (lazimnya disebut enzim glukuronil transferase saja), yang berlokasi di retikulum endoplasmik sel hati.


    Akibat konjugasi tersebut, terjadi perubahan sifat bilirubin. Perbedaan yang paling mencolok antara bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi adalah sifat kelarutannya dalam air dan lemak. Bilirubin tidak terkonjugasi bersifat tidak larut dalam air, tapi mempunyai afinitas tinggi terhadap lemak. Karena sifat inilah, bilirubin tak terkonjugasi tidak akan diekskresikan ke urin. Sifat yang sebaliknya terdapat pada bilirubin terkonjugasi.
    Karena kelarutannya yang tinggi pada lemak, bilirubin tidak terkonjugasi dapat larut di dalam lapisan lemak dari membran sel. Peningkatan dari bilirubin tidak terkonjugasi dapat menimbulkan efek yang sangat tidak kita inginkan, berupa kerusakan jaringan otak. Hal ini terjadi karena otak merupakan jaringan yang banyak mengandung lemak.


  6. Mensintesis garam-garam empedu
    Garam-garam empedu digunakan oleh usus kecil untuk mengemulsi dan menyerap lemak, fosfolipid, kolesterol, dan lipoprotein.

  7. Sebagai tempat penyimpanan
    Selain glikogen, hati juga digunakan sebagai tempat menyimpan vitamin (A, B12, D, E, K) serta mineral (Fe dan Co). Sel-sel hati terdiri dari sebuah protein yang disebut apoferritin yang bergabung dengan Fe membentuk Ferritin sehingga Fe dapat disimpan di hati. Fe juga dapat dilepaskan jika kadarnya didarah turun.


  8. Sebagai fagosit
    Sel-sel Kupffer’s dari hati mampu memakan sel darah merah dan sel darah putih yang rusak serta bakteri.


  9. Mengaktifkan vitamin D
    Hati dan ginjal dapat berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin D.


  10. Menghasilkan kolesterol tubuh
    Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu. Kolesterol


Gangguan atau penyakit Fungsi Hati

Penyakit yang menyerang hati pada anak-anak

  1. Kanker hati, yaitu penyakit yang dapat berasal dari kanker pada bagian tubuh lainnya yang telah menyebar kehati

  2. Alagille’s syndrome, yaitu suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit dan memburuk, terutama pada tahun pertama kehidupan


  3. Hepatitis aktif kronis, yaitu suatu peradangan hati yang menyebabkan luka yang meninggalkan parut dan gangguan fungsi hati


  4. Galactosemia, yaitu suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat mentoleransi gula-gula tertentu didalan susu


  5. Tyrosinemia, yaitu suatu kelainan yang menyebabkan persoalan serius pada metabolisme tubuh


Penyakit yang menyerang hati pada orang dewasa

a. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Virus hepatitis ada 7 jenis, yaitu A,B,C,D,E,F,G

  1. Hepatitis A disebabkan oleh infeksi hepatitis A Virus (HAV). Dapat menular melalui makanan, air, dan peralatan yang terkontaminasi HAV. Pencegahan hepatitis a yaitu dengan pemberian vaksin ISG (Immune Serum Globin)

  2. Hepatitis B disebabkan oleh infeksi Hepatitis B Virus (HBV). Hepatitis B dapat menular melalui darah, misalnya melalui transfuse darah, penggunaan jarum suntikyang terkontaminasi virus hepatitis B atau saling berganti sikat gigi dengan penderita hepatitis B. Pencegahan hepatitis B dapat di cegah dengan pemberian vaksin HBIG (Hepatitis B Immune Globin)


  3. Hepatitis C disebabkan oleh virus yang belumdiketahui secara pasti,namun bukan virus hepatitis A maupun hepatitis B. Pencegahan dapat dilakukan dengan memeriksakan darah yang di donorkan pada seseorang yang mendapat transfuse darah.


Gejala-gejala umum hepatitis A,B dan C sama, yaitu:

  • Seperti gejala terserang flu. Misalnya, demam, mual, muntah, rasa sakit dibagian perut, dan urin berwarna gelap

  • Kulit tampak pucat kekuningan, bagian putih mata berwarna kekuningan, dan kuku-kuku jari tangan \nya juga berwarna kuning.


b. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan penyakit karena adanya peningkatan glukosa didalam darah, adanya glukosa dalam urin, dan meningkatnya produksi urin. Penyakit ini mentebabkan sipenderita sering merasa haus, sering merasa ingin buang air kecil, dan makan yang berlebihan. Biabetes mellitus dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:


  1. Diabetes tipe I
    Diabetes tipe I umumnya menyerang orang berusia 20 tahun. Penyakit ini akan diderita sepanjang hidupnya dan diatasi dengan menyuntikan insulin secara teratur.


  2. Diabetes Tipe II
    Diabetes tipe II didetita oleh orang yang berusia 40 tahun, khususnya yang memiliki kelebihan berat badan. Penyakit ini disebabkan kurangnya insulin yang diekskresikan atau sel tubuh tidak dapat bereaksi pada kadar insulin yang normal.


c. Batu empedu,
yaitu penyakit yang menyumbat saluran empedu.

Faktor mempengaruhi kerusakan hati

Penyebab kita terkena kelainan pada hati adalah:

  1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang
  2. Tidak buang air di pagi hari
  3. Pola makan yang terlalu berlebihan
  4. Tidak makan pagi
  5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat
  6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, dan pemanis buatan
  7. Mengkonsumsi minyak goring yang tidak sehat
  8. Mengkonsumsi masakan mentah juga menambah beban hati
  9. Infeksi-infeksi virus dan bakteri
  10. Kekurangan gizi
  11. Keracunan oleh racun


Pengobatan dan Pencegahan Hati

Pengobatan dapat dilakukan sesuai penyebabnya. Pencegahan dapat dilakukan mulai dari:

  • Menjaga kebersihan diri dan sanitasi lingkungan.
  • Pola hidup yang sehat
  • Hindari obat terlarang, alcohol, bahan beracun
  • Hindari menggunakan alat-alat milik orang lain yang berpotensi menularkan seperti alat suntik
  • Jangan menggunakan obat secara berlebihan.
  • Cukup nutrisi / gizi
  • Suntik immuno globulin pada gejala hepatitis A


Daftar Pustaka

  1. Newman, W.A. Dorland. 2002. Kamus Kedoteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EG
  2. Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta : EGC
  3. Chandrasoma, Parakrama. 2006. Ringkasan Patologi Anatomi, Ed 2. Jakarta : EGC.
  4. M. saccharin, Rosa. 1996. Prinsio Keperawatan Pediatrik, Ed. 2. Jakarta: EGC.
  5. Merestein, Gerald B. 1993. Buku Pengantar Pediatri. Jakarta: Widya Medika.
  6. Rendla, Short, John. 1994. Ikhtisar Penyakit Anak, Edisi 6, Jilid 2. Jakarta: Binar Putraaksara.
  7. Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk perawat eds 10. Jakarta : EGC
  8. Evelyn C. Pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT. Gramedia
  9. Nurachman, Elly, dkk. 2011. Dasar – Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba Medika